Culture shock atau kaget dengan suatu kebiasaan atau budaya masyarakat di suatu daerah tertentu biasa dialami oleh para pendatang. Seperti cerita dari Tiara yang  baru saja berlibur dari kota Makassar. Ini kali pertamanya untuk naik pesawat pergi ke kota sebrang. Dia berkesempatan untuk melancong ke sana untuk beberapa minggu bersama partnernya.Â
Menempuh perjalanan selama kurang lebih 2,5 jam membuatnya lapar. Dia ditawari untuk jajan bakso di daerah Tamalanrea kota Makassar. Ya, cocok nih baso... ujarnya. lalu pergi lah dia bersama kedua temannya itu. Setelah sampai dilokasi, dengan keadaan sudah sangat lapar dia memesan bakso duluan. Dia mendahului teman-temannya yang notabene asli sana. Ah, saking laparnya.Â
Dalam hatinya, ini tukang penjualnya pasti orang jawa sama kaya saya. "Mas, pesan baksonya 1 ya jangan pake mi banyakin sayurnya". Seketika ketiga pegawai yang mendengar ia berbicara langsung melongo . Eh, Tiara dengan pedenya mengucapkannya sekali lagi "iya, baksonya pake bihun sama sayur aja". Sontak, mereka senyum menertawakan dan berkata. Mba disini bakso emang ga pake sayur. Mbaknya orang jawa ya ?"
Astaga, Tiara langsung bilang yayaya ke tukang bakso itu. Ya, ternyata di Makassar, bakso itu ga pake sayur. Dan fyi, mereka juga selalu menyediakan buras (sejenis kupat) di meja tempat makan. Kadang ada juga otak-otak bakar. Ga ada ia lihat kerupuk yang biasa menjadi teman makan saat makan bakso. Apakah ini berlaku di semua tukang bakso atau tidak ? kalo ada yang punya pengalaman terkait ini boleh komen ya!
Eh, masih penasaran kenapa ya bakso di makassar ga dipakein sayur ?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H