Masjid Agung Indramayu merupakan salah satu dari masjid yang tertua di provinsi Jawa Barat, dari awal berdiri masjid ini, masjid Indramayu menjadi saksi bisu dari rangkaian kegiatan keagamaan di daerah tersebut.
Masjid Agung Indramayu terletak di sisi barat alun margadadi, kawasan pusat pemerintahan kabupaten Indramayu bersama-sama dengan bangunan pendopo kabupaten Indramayu yang berdiri di tepian sungai Cimanuk, sungai yang melintasi wilayah kabupaten Indramayu.
Dalam sejarah berdirinya masjid Indramayu, terdapat dua versi yakni menurut ketua Indramayu Historia Foundation, Nang Sadewo mengatakan, bahwa Masjid Agung dan Pendopo pemkab telah ada sejak tahun 1820. Khusus untuk pendopo, pada masa itu berfungsi sebagai kantor kademangan. Pendopo menjadi pusat pemerintahan fase kedua dalam sejarah Indramayu.
Menurut beliau, pusat pemerintahan Indramayu, awalnya berada di Desa Dermayu, Kecamatan Sindang. Tercatat telah ada semenjak tahun 1613. Namun setelah Belanda hadir pada tahun 1620, pusat pemerintahan dipindahkan ke area pendopo sekarang. Perpindahan tersebut, seiring perkembangan Sungai Cimanuk yang difungsikan sebagai pelabuhan untuk bongkar muat komoditas. Sungai Cimanuk di area pendopo sempat berfungsi sebagai pelabuhan komoditas mulai sekitar tahun 1500
Versi lain terkait sejarah masjid Agung Indramayu ini justru menyebutkan bahwa pembangunannya dimulai tahun 1937 sebagai sebuah langgar (mushola) berukuran kecil di tepian sungai Cimanuk. Disebutkan bahwa tingginya intensitas perdagangan pada saat itu membuat sebagian besar warga pribumi yang beragama Islam berinisiatif gotong royong membangun sebuah langgar sederhana dengan ukuran kecil di tepi Sungai Cimanuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H