Mohon tunggu...
tiara Septiana
tiara Septiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tiara Septiana

Jejak sang pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mapag Sri Sebagai Wujud Rasa Syukur

9 Mei 2022   13:12 Diperbarui: 9 Mei 2022   13:16 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber photo:https://mediasuaranasional.blogspot.com/2018/04/mempertahankan-adat-tradisi-pemdes.html

       Mungkin masih ada yang belum tahu mengenai budaya Mapag Sri yang ada di indonesia khususnya  daerah Jawa,  budaya Mapag Sri memiliki arti menjemput padi, dalam Jawa halus, mapag berarti menjemput, sedangkan sri dimaksudkan padi. Mapag Sri merupakan adat yang dilaksanakan untuk menyambut datangnya panen raya sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Mahaesa.

Mapag Sri biasanya dilaksanakan setiap satu tahun sekali, adapun hal yang menyebabkan Mapag Sri tidak dilakukan ialah dikarenakan faktor keamanan, dan faktor buruknya hasil panen sehingga upacara Mapag Sri tidak dilaksanakan.

Hal yang dilakukan sebelum upacara Mapag Sri ialah dengan melakukan Musyawarah yang dilakukan kepala desa  kepada pemuka masyarakat, hal tersebut dilakukan untuk membahas hari dan dana yang akan diperlukan untuk melaksanakan upacara Mapag Sri, setelah melakukan musyawarah maka selanjutnya ialah dilakukan pemutan dana secara bersama-sama, dan dilanjutkan dengan pembuatan panitia upacara,  sehari sebelum upacara Mapag Sri dilakukan para perempuan berkumpul dan bergotong-royong memasak untuk upacara Mapag Sri.

Mapag Sri yang dilaksanakan di Indramayu khususnya di desa Cadangpinggan, biasanya diselenggarakan di Lapangan desa atau balai desa Cadangpinggan,dikarenakan pemilihan tempat tersebut merupakan tempat yang strategis dan dekat dengan jalan raya. Adapun  waktu ketika melaksanakan Mapag Sri ialah dari pukul 10.00 -- 16.00  dimana seluruh petani berkumpul menyaksikan urutan prosesinya hingga acara selesai, pertunjukan yang ada dalam budaya Mapag Sri biasanya pertunjukan tari topeng,  wayang kulit dan sandiwara.

Dalam pertunjukan Mapag Sri, biasanya panggung yang akan  digunakan untuk melakukan pertunjukan tersebut terdapat beberapa sesajen, dan setelah pertunjukan selesai, di selenggarakan juga beberapa permainan tradisional yakni permainan panjat pinang yang dimana akan diikuti oleh masyarakat desa cadangpinggan khususnya para pemuda untuk merebutkan hadiah yang ada.

Setelah selesai upacara Mapag Sri, para petani dan masyarakat yang ada di desa cadangpinggan berkumpul serta bergotong-royong membersihkan sampah-sampah yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun