Mohon tunggu...
Tiara Salsabila Prihastuti
Tiara Salsabila Prihastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PGSD FIPP Universitas Negeri Semarang

Saya Mahasiswa PGSD FIPP UNiversitas Negeri Semarang yang berhobi berolahraga dan menari

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Wedang Ronde Penghangatnya Jiwa dan Dompet Masyarakat Desa Karangmojo

31 Juli 2024   11:12 Diperbarui: 31 Juli 2024   11:13 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wedang Ronde Desa Karangmojo (Dokpri)

Desa Karangmojo, 7 Juli 2024 Di tengah dinginnya malam, semangkuk wedang ronde hangat menjadi teman setia bagi masyarakat Desa Karangmojo. Minuman tradisional ini bukan hanya sekadar penghilang dahaga, namun juga menjadi simbol keakraban dan kehangatan yang mampu menyatukan warga. Minuman Wedang ronde ini buka dari pk.17.00 hingga pk.24.00, bila ada acara desa seperti wayangan atau bersih desa buka hingga pk.02.00.

Wedang ronde di Desa Karangmojo bukanlah sekadar minuman, dibalik rasa manis dan gurihnya wedang ronde di desa Karangmojo ini memiliki cita rasa yang berbeda adanya rasa hangat yang sangat kuat yang membedakan wedang ronde yang lainnya. Wedang ronde tersimpan nilai-nilai sosial yang tinggi dengan setiap sore, warga berduyun-duyun mendatangi penjual ronde yang berkeliling di sekitar desa untuk menikmati semangkuk wedang ronde. Sambil menyeruput minuman hangat, mereka berbincang, bercanda, dan berbagi cerita.

"Wedang ronde itu kaya rasa, tapi harganya murah. Selain itu, sambil menikmati wedang ronde, kita bisa ketemu teman-teman. Jadi, selain menghangatkan badan, juga menghangatkan hati," ujar seorang warga Desa Karangmojo.

Rahasia rasa khas wedang ronde Desa Karangmojo berasal dari bahan-bahan alami yang diolah secara tradisional. Tepung beras ketan, kacang tanah, gula merah, kolang kaling dan jahe adalah bahan utama yang digunakan. Rempah untuk membuat air jahe wedang ronde di Desa Karangmojo adalah kekabet, cabe jamu, kayu manis, kapulaga, bunga lawang, peka, cengkeh, misoyi, jinten, daun pandan, dan jahe. Semua bahan tersebut diolah dengan tangan dan menggunakan resep turun-temurun yang sulit di temukan.

"Kami selalu menjaga kualitas wedang ronde agar tetap enak dan menyehatkan. Semua bahan yang kami gunakan adalah bahan segar dan alami," kata Pak Paino, salah seorang penjual wedang ronde di desa tersebut.

Wedang ronde Desa Karangmojo tidak hanya populer di kalangan masyarakat setempat, namun juga menarik minat wisatawan. Banyak wisatawan yang penasaran dengan cita rasa unik wedang ronde ini maka wedang ronde di Desa Karangmojo ini bukanlah sekedar kuliner lokal.

"Saya sangat suka dengan wedang ronde di sini. Rasanya berbeda dengan wedang ronde yang pernah saya coba di tempat lain. Selain itu, suasana di sini juga sangat nyaman," ujar Salsa, seorang wisatawan asal Semarang.

Melihat potensi yang besar, beberapa warga Desa Karangmojo mulai mengembangkan usaha wedang ronde. Mereka tidak hanya menjual wedang ronde berkeliling, tetapi juga menawarkan layanan pesan antar. Bahkan, ada beberapa warga yang membuat inovasi dengan menambahkan berbagai macam topping pada wedang ronde, seperti kolang kaling berwarna warni, roti tawar, susu,dan  singkong pada adonan bola bola ronde.

Keberadaan wedang ronde di Desa Karangmojo menjadi bukti bahwa budaya lokal masih sangat hidup dan berkembang. Dengan menjaga tradisi pembuatan wedang ronde, masyarakat Desa Karangmojo turut melestarikan warisan kuliner nenek moyang di Desa Karangmojo.  Wedang ronde bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Desa Karangmojo. Dengan segala kelebihannya, wedang ronde berpotensi menjadi ikon kuliner daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mari kita sama-sama mendukung pelestarian budaya lokal dan menikmati kelezatan wedang ronde Desa Karangmojo! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun