Sebagai seorang pendidik dalam membangun karakter siswa di era globalisasi merupakan langkah krusial dalam menyediakan fondasi yang kuat bagi perkembangan pribadi dan profesional siswa di tengah tantangan zaman yang terus berubah. Siswa di era globalisasi menyoroti perubahan yang pesat dalam bidang pendidikan yang dipengaruhi oleh dinamika global yang cepat. Saat ini berada dalam lingkungan yang semakin terhubung dan kompleks, di mana tantangan dan peluang baru muncul setiap hari. Dalam konteks ini, penting untuk memahami karakteristik dan kebutuhan siswa di era globalisasi untuk memberikan pendidikan yang relevan dan efektif. Â Era globalisasi menuntut agar pendidikan tidak hanya fokus pada pencapaian akademik semata, tetapi juga pada pembentukan karakter yang tangguh dan nilai-nilai yang mempersiapkan siswa untuk sukses dalam masyarakat yang semakin terhubung secara global. Tantangan yang muncul saat karakter siswa menurun di era globalisasisiswa akan cepat menangkap informasi namun terkadang mereka tidak mencari terlebih dahulu bukti kebenaran dari informasi tersebut dari akses yang lebih besar terhadap informasi dan budaya dari berbagai belahan dunia dengan terpapar pada keragaman budaya, nilai, dan perspektif yang mempengaruhi pemahaman mereka tentang dunia dan tempat mereka di dalamnya.
Siswa masa kini tumbuh dalam era di mana teknologi menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, mereka terbiasa dengan perangkat digital dan memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi dengan cepat. Siswa di era globalisasi juga perlu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu global seperti perubahan iklim, perdamaian dan keamanan, ketimpangan ekonomi, dan hak asasi manusia, bukan hanya mendapatkan informasi secara cepat tetapi siswa perlu mencari tahu informasi yang didapatkan dengan mengelola informasi yang belum diketahui kebenarannya namun siswa diharapkan menjadi warga dunia yang sadar akan tantangan global dan berkontribusi dalam mencari solusi.
Karakter siswa mencakup berbagai aspek yang mencerminkan nilai, sikap, dan perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari. Pembentukan karakter siswa merupakan bagian integral dari pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas, empati, tanggung jawab, dan kemampuan untuk berkontribusi positif dalam masyarakat. Siswa seharusnya memiliki kompetensi dalam mengintegritaskan kesetiaan pada nilai-nilai moral dan etika, serta konsistensi antara kata dan tindakan.Â
Kompetensi kedisiplinan yang mencakup kemampuan untuk mengatur waktu, mematuhi aturan, dan bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban mereka. Memiliki rasa empati yang tinggi menjadi kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, serta bersikap peduli terhadap kebutuhan dan pengalaman mereka.Â
Siswa yang bisa bekerjasama akan menjadikan kebiasaannya menjadi kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain dalam mencapai tujuan bersama. Siswa yang mandiri mencakup kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatur diri sendiri, dan belajar secara mandiri. Siswa yang memiliki keterbukaan terhadap belajar akan memiliki sikap mental yang memungkinkan siswa untuk menerima umpan balik, belajar dari kegagalan, dan terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka. Siswa yang memiliki sikap kepemimpinan mencakup kemampuan untuk menginspirasi, memotivasi, dan memimpin orang lain menuju tujuan yang diinginkan.
Apabila siswa memenuhi kompetensi karakter siswa yang baik maka dampak bagi siswa yang memiliki integritas akan bertindak dengan jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam segala situasi. Â siswa yang disiplin akan memiliki kebiasaan belajar yang baik dan akan mampu menghadapi tantangan dengan tekun dan tangguh.Â
Siswa yang empatik akan mampu berempati dengan teman-teman mereka, menunjukkan dukungan dan kerjasama dalam situasi yang sulit. Siswa yang mampu bekerja dalam tim akan menghargai kontribusi setiap anggota tim, menghormati perbedaan, dan berupaya mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Siswa yang mandiri akan aktif dalam mengembangkan keterampilan diri, mencari solusi atas masalah yang dihadapi, dan mengambil tanggung jawab atas keputusan mereka. Siswa yang terbuka terhadap belajar akan selalu berusaha untuk meningkatkan diri dan mencapai potensi maksimal mereka. Siswa yang memiliki kepemimpinan yang baik akan mengambil inisiatif, memberikan contoh yang baik, dan mendorong orang lain untuk berkembang.
Penilaian diri tentang kesiapan sebagai seorang guru dalam membangun karakter siswa di era globalisasi merupakan langkah yang penting untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, serta area yang perlu ditingkatkan dalam upaya memenuhi tuntutan zaman yang terus berubah. Melalui penilaian diri, seorang guru dapat secara kritis mengevaluasi praktik pembelajarannya dan mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk membentuk karakter siswa. Selain siswa memiliki karakter yang baik siswa juga perlu dibekali dengan kemandirian dalam pembelajaran. Mereka harus memiliki kemampuan untuk belajar secara mandiri, mengakses informasi dengan kritis, dan mengembangkan keterampilan diri dengan proaktif.Â
Pembentukan karakter siswa merupakan proses yang berkelanjutan dan memerlukan kontribusi dari berbagai pihak, termasuk orang tua, guru, dan masyarakat. Dengan memberikan perhatian yang tepat pada pembentukan karakter siswa, kita dapat membantu mereka menjadi individu yang berintegritas, berempati, dan siap menghadapi tantangan dalam kehidupan.
Guru memiliki peran kunci dalam membentuk karakter siswa di era globalisasi. Mereka harus menjadi teladan dalam integritas, empati, kedisiplinan, dan nilai-nilai positif lainnya. Melalui pengintegrasian nilai-nilai seperti kerja sama, tanggung jawab, toleransi, dan keterbukaan terhadap keberagaman dalam materi pelajaran, guru dapat membantu siswa memperkuat karakter mereka.Â
Umpan balik yang konstruktif tentang perilaku siswa, bersama dengan aktivitas pembelajaran yang mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, seperti empati dan penyelesaian konflik, juga penting. Guru juga harus mengajarkan keterampilan berpikir kritis dan kesadaran tentang etika digital serta keamanan online.Â