Mengambil gap year dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan yang akan membantu mereka di masa depan. Ini mungkin termasuk keterampilan interpersonal, keterampilan kepemimpinan, atau keterampilan teknis yang terkait dengan bidang tertentu. Siswa dapat memperoleh keterampilan ini melalui pekerjaan, sukarelawan, atau program pendidikan selama gap year mereka.
Untuk beberapa individu, gap year adalah kesempatan luar biasa untuk meningkatkan semangat dan niat untuk kuliah. Selama periode ini, banyak orang mendapatkan pengalaman yang tak ternilai dalam mengenal dunia di luar lingkungan akademis. Melalui kegiatan seperti bekerja, berkeliling tempat wisata, atau terlibat dalam proyek sukarela, mereka dapat menemukan minat dan bakat baru yang mendorong mereka untuk melanjutkan pendidikan tinggi di bidang yang lebih spesifik. Gap year dapat memberikan wawasan tentang dunia nyata dan membantu seseorang menemukan tujuan hidup mereka yang sesungguhnya.
Kontra
Hilangnya Momentum
Mengambil gap year dapat menyebabkan hilangnya momentum akademik. Siswa yang mengambil gap year mungkin merasa sulit untuk kembali ke lingkungan akademik setelah beberapa waktu jauh dari belajar dan menjalankan tugas-tugas akademik. Mereka mungkin juga merasa sulit untuk menyesuaikan diri dengan jadwal yang ketat dan tuntutan akademik setelah menghabiskan waktu yang lebih santai selama gap year mereka.
Biaya
Mengambil gap year dapat menjadi mahal. Biaya perjalanan, tinggal, dan kebutuhan hidup sehari-hari dapat menambah beban keuangan pada siswa dan keluarga mereka. Ini dapat menyebabkan masalah keuangan yang berat jika siswa tidak merencanakan dengan baik dan tidak memperoleh pendanaan yang cukup.
Keterlambatan Kelulusan
Mengambil gap year dapat mengakibatkan keterlambatan kelulusan. Siswa yang mengambil gap year mungkin membutuhkan waktu tambahan untuk menyelesaikan program mereka setelah kembali ke lingkungan akademik. Ini dapat memperpanjang waktu yang diperlukan untuk mendapatkan gelar dan dapat mengakibatkan masalah finansial tambahan.
Di sisi lain, gap year juga bisa menjadi tantangan bagi beberapa individu dan mencetuskan keraguan tentang keputusan untuk kuliah. Setelah merasakan kebebasan selama gap year, beberapa orang mungkin merasa kesulitan untuk kembali ke lingkungan akademis yang padat. Mereka mungkin meragukan nilai pendidikan tinggi atau merasa tidak yakin tentang jalan karir yang ingin mereka pilih. Perasaan ini bisa menghambat niat untuk melanjutkan kuliah dan memicu pertanyaan tentang apakah perguruan tinggi benar-benar adalah pilihan yang tepat.
Kesimpulan