Mohon tunggu...
Tiara Sae
Tiara Sae Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sejarah Geisha, Biji Kopi yang Perlu Kamu Ketahui

5 Oktober 2018   14:48 Diperbarui: 5 Oktober 2018   15:14 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Kamu pernah nggak sih mendengar kopi geisha? Ya, biji kopi geisha ini memang selalu saja berhasil menarik perhatian para barista, apa sih sebenarnya keistimewaan biji kopi Panama ini? Kali ini tim Dunia Masak akan membagikan informasi seputar kopi Panama. Simak di bawah ini ya!

Banyak orang memang sangat penasaran dengan biji kopi Geisha: kopi panama ini. Kopi ini seperti primadona yang tak henti diperbincangkan.

- Sejarah Biji Kopi Panama

Ternyata varietas biji kopi Geisha setelah dirunut dan dianalisa pada di tahun 2004, berasal dari desa di Ethiopia yaitu Gesha, sampai ke Panama sebab wabah penyakit karat daun yang melanda negeri tetangga. Disebabkan perdagangan, biji kopi gesha berganti ejaan menjadi geisha. Namun, kesalahan eja ini merupakan kebaikan si biji kopi di perjalanannya memulai debut di kalangan pecinta kopi.

Sejarah biji kopi ini dimulai sekitar tahun 1996 oleh ayah-anak Price dan Daniel Peterson, di tahun 2004 biji kopi ini mulai mendapat perhatian lebih dari pecinta kopi internasional setelah dinobatkan sebagai the Best Of Panama (BOP). BOP sendiri merupakan kompetisi cupping kopi yang didirikan sejak tahun 1997 oleh Speciality Coffee Association of Panama (SCAP). Setelah itu, di tahun-tahun berikutnya biji kopi Geisha banyak memenangkan lelang tertinggi di antara biji kopi lainnya pada masanya, dan berhasil membawa banyak barista memenangkan kompetisi manual brewing dengan menggunakan biji kopi geisha.

- Penamaan Kopi Panama

Menyangkut soal Penamaan biji kopi tidak luput dari sejarahnya, dengan demikian barulah dapat diketahui sebab penamaan Geisha ini. Pada tahun 1964-1965 ada misi perjalanan yang dilakukan lembaga organisasi pangan meneliti ketahanan tanaman kopi di Ethiopia, yang pada masa itu beberapa daerah penghasil kopi dihantui wabah karat dan hama. Alhasil sekitar 621 sampel kopi didistribusikan ke banyak lembaga penelitian kopi di dunia. Dan 490 sampel dibagi ke Peru dan Turrialba, Kosta Rika, ke institut yang sekarang disebut CATIE (International Coffee Collection). Dan di sinilah Petersons dari perkebunan La Esmeralda memiliki koneksi untuk mendapatkan benih tanaman kopi Geisha.

Sebelum penamaan menjadi Geisha, sebenarnya sampel biji kopi ini ditemukan di pegunungan Gesha yang tanaman kopi pada masa itu tumbuh liar. Dan pengumpulan sampel biji kopi hasil ekspedisi ini konon dikumpulkan di daerah yang bernama Gorei, namun mengapa penamaannya tidak dinamai Gorei, ataupun bukan Gesha ("Gecha" penulisan ejaan pada masa itu). Dan lebih memilih penamaan Geisha karena lebih familiar, yang pastinya berbeda dan tidak ada maksud untuk mengkaitkan penamaannya dengan sejarah Geisha yang ada di jepang.

Kondisi sekitaran tanaman menjamin pertumbuhan tanaman kopi varietas Geisha dan berkembang dengan sangat baik disamping perawatan yang juga baik. Iklim juga membantu tanaman Geisha tumbuh dengan ditandainya sekitaran ada bukit, gunung, sungai, jurang, dan lainnya. Ketinggian tanam, tanah vulkanik kaya nutrisi, kesejukan yang tercipta kombinasi sesuai untuk meningkatkan kompleksitas rasa dari biji kopi Geisha.

Biji kopi ini memiliki karakteristik yang aromatik, kesimbangan aroma dan rasa terkadang membuat mereka menyangkal, bahwa Geisha hampir tidak mirip dengan kopi. Karakter rasa asam, body yang jernih dan lembut, membuat Geisha dicari penikmatnya. Kompleksitas rasa ini tidak berhenti hanya di situ, beberapa lidah perasa juga menemukan rasa coklat yang samar, asam buah yang hampir hilang, dan begitulah kompleksitas rasa dari Geisha ini.

Namun, di samping itu varietas Geisha ini ternyata sulit untuk tumbuh, tanaman Geisha tumbuh di bawah 1600 mdpl rentan terhadap jamur, namun tumbuh terlalu tinggi di atas 2100 mdpl malahan daun dan ceri kopi akan mudah terbakar sinar matahari. Butuh perawatan yang tidak hanya tertata rapi namun butuh perawatan yang ilmiah. Berbeda dari varietas lainnya yang pada umumnya 4-5 tahun sudah panen, Geisha membutuhkan 8 tahun untuk panen. Harga kopi panama ini pun sangat fantastis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun