Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) memiliki peran strategis dalam membangun karakter generasi muda di tengah tantangan globalisasi. Arus budaya asing, maraknya hoaks, dan lemahnya implementasi nilai-nilai Pancasila menjadi ancaman nyata bagi identitas nasional. PPKn harus mampu mengintegrasikan literasi digital, menerapkan pembelajaran kontekstual, dan menghadirkan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat menjadi kunci untuk memastikan bahwa nilai-nilai kebangsaan tidak hanya dipahami secara teori tetapi juga diterapkan. Dengan pendekatan inovatif dan berbasis Pancasila, PPKn dapat mencetak generasi muda yang tangguh, berintegritas, dan tetap menjaga jati diri bangsa di tengah arus global.
Gagasan
1.Integrasi Literasi Digital
Literasi digital harus menjadi bagian integral dari kurikulum PPKn. Siswa tidak hanya diajarkan nilai-nilai Pancasila tetapi juga dibekali kemampuan untuk menyaring informasi yang benar dan relevan di tengah derasnya arus informasi global. Pembelajaran tentang etika digital, cara mendeteksi hoaks, dan dampak budaya asing dapat membantu siswa menjadi lebih kritis dan selektif.
2.Pembelajaran Kontekstual
PPKn harus dikontekstualisasikan dengan tantangan kehidupan nyata yang dihadapi siswa. Misalnya, pembelajaran dapat berbasis proyek (project-based learning) dengan tema seperti menjaga keberagaman di lingkungan sekolah, kampanye melawan hoaks, atau kegiatan yang mempromosikan toleransi di masyarakat.
Solusi
1.Pengembangan Media Pembelajaran Digital
Pemerintah dan pendidik dapat menciptakan platform digital atau aplikasi khusus yang mendukung pembelajaran PPKn. Media ini dapat berisi materi interaktif, video, permainan edukatif, hingga forum diskusi yang relevan dengan konteks kekinian.
2.Pelatihan Literasi Digital untuk Guru
Guru harus dibekali dengan pelatihan intensif mengenai literasi digital dan metode pembelajaran berbasis teknologi. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendesain pembelajaran yang relevan dengan dunia digital yang akrab dengan siswa.