Mohon tunggu...
Tiara Reza Putri Ashari
Tiara Reza Putri Ashari Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM IAIN PEKALONGAN

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM IAIN PEKALONGAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Aum Masyarakat Sebelum Pesta Pernikahan.

23 Desember 2021   20:05 Diperbarui: 24 Desember 2021   00:07 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

          Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki berbagai suku-suku yang berbeda-beda. Bukan hanya itu, di Indonesia juga banyak budaya yang berkembang di kalangan masyarakat. Dari budaya jaman dulu hingga jaman now berkembang di lapisan kehidupan masyarakat Indonesia, sehingga menjadi tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Seperti halnya tradisi di Jawa Tengah pasti berbeda dengan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Kalimantan, Sumatera, Papua, dan sebagainya. Tradisi atau kebiasaan sebenarnya merupakan suatu hal yang dilakukan secara terus menerus atau dari generasi ke generasi yang akan menjadikan bagian dari kehidupan masyarakat.

        Di Jawa Tengah tepatnya di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan terdapat tradisi atau kebiasaan masyarakat yang dikenal dengan tradisi Aum. Tradisi Aum merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat sebelum diadakannya pesta pernikahan, baik mempelai laki-laki maupun mempelai perempuan. Biasanya tradisi ini dilakukan pada seminggu sebelum pesta pernikahan dan biasanya dilakukan pada malam hari. Di berbagai desa yang ada di Kecamatan Wiradesa biasanya melakukan tradisi ini dengan berbagai cara, ada yang melakukan tradisi tersebut sebagai acara untuk mengundang teman-teman ke rumah dan melakukan rapat atau diskusi.

         Biasanya di dalam diskusi tersebut berisi siapa yang akan menyebar undangan dari sang calon pengantin, siapa yang akan menemani sang calon pengantin pada hari dimana dilaksanakannya pesta pernikahan, dan siapa yang akan membantu segala keperluan yang dibutuhkan pada saat pesta pernikahan. Dari diskusi tersebut biasanya di rumah sang calon pengantin terdapat banyak makanan dan kemudian sang calon pengantin memberikan hadiah sebagai bentuk imbalan atau rasa terimakasih kepada mereka yang akan membantu jalannya pesta pernikahan.

          Biasanya hadiah yang di berikan oleh pengantin laki-laki bisa berupa seragam baju batik yang harus digunakan ketika teman-temannya menjadi pelandang, bisa juga diberikan uang, dan biasanya juga diberikan rokok satu bungkus. Lain halnya dengan perempuan, biasanya pengantin perempuan memberikan uang kepada teman-temannya yang akan membantu jalannya pesta pernikahan nanti, dan biasanya juga sang pengantin perempuan memberikan baju seragam kepada teman-teman terdekatnya yang digunakan saat resepsi.

        Namun, tradisi Aum tidak hanya mengumpulkan teman-teman saja, melainkan adapula yang membuat acara Selametan atau Tahlilan yang dihadiri oleh masyarakat sekitar dan tujuannya di do'akan agar acara pesta pernikahan berjalan dengan lancar, serta dari pihak yang menyelenggarakan acara Selametan atau Tahlilan biasanya memberikan bingkisan berupa golong. Golong merupakan makanan yang dibungkus menggunakan daun pisang dan cara membungkusnya juga unik.

          Dan dengan diadakannya tradisi Aum, untuk para sang calon pengantin sudah mulai dipingit agar tidak bepergian dan dikhawatirkan akan terjadi sesuatu sebelum pesta pernikahan terselenggara. Namun, tradisi Aum ini bisa dilakukan maupun bisa juga tidak dilakukan. Tergantung kepercayaan masing-masing orang dan tergantung dengan ekonomi yang dimiliki oleh sang pengantin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun