Mohon tunggu...
Tiara Ratna Dila
Tiara Ratna Dila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Apapun yang menjadi takdirmu, pasti akan mencari jalannya untuk menemukanmu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Suling, Alat Musik Tiup dari Jawa Barat

18 Oktober 2022   11:30 Diperbarui: 18 Oktober 2022   11:41 5618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Suling Bambu | pinterest/楽器とミュージシャンのイラスト

Indonesia dikenal kaya akan keanekaragaman budaya, termasuk dengan alat musik tradisionalnya. Berbicara tentang alat musik tradisional, Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki beragam alat musik tradisional. Provinsi Jawa Barat yang mayoritas penduduknya adalah suku Sunda memang dikenal sebagai suku yang memiliki keunikan budaya.

Salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat adalah suling. Suling merupakan alat musik yang sudah dikenal luas di Indonesia. Dengan bentuk yang panjang dan ramping, ringan untuk dimainkan kapan saja dan dimana saja. Suara yang dihasilkan sangat khas sehingga dapat dibedakan dengan alat musik lainnya.

Alat musik yang terbuat dari bambu ini termasuk dalam jenis alat musik tiup atau biasa disebut dengan aerophone. Suling memiliki bentuk yang kecil dan memanjang sekitar 30cm dengan diameter 3cm. Ciri khas dari suling adalah adanya lubang kecil pada tubuhnya yang berfungsi sebagai tempat untuk mengatur nada yang diinginkan oleh pemainnya.

Di Indonesia, suling yang dimainkan dengan cara ditiup sangat populer dan dikenal sebagai musik pengiring dangdut yang merupakan musik asli Indonesia. Musik pengiring dangdut yang identik dengan pelintiran nada atau cengkok.

Suling diperkirakan sudah ada sejak zaman dahulu. Di mana hal ini juga bisa dibuktikan dengan ditemukannya suling sebagai peninggalan manusia Neanderthal purba. Peninggalan ini diperkirakan berusia 40.000 tahun. Di mana pada zaman sekarang alat musik ini terbuat dari bambu, sedangkan pada zaman dahulu suling dibuat dengan menggunakan tulang hewan sebagai bahan utamanya.

Seiring dengan perkembangan zaman, suling memiliki fungsi yang semakin banyak. Suling yang dahulu hanya digunakan sebagai alat musik penunjang musik melodi, kini telah berubah menjadi alat musik utama atau main instrument. Hal ini dikarenakan suling memiliki suara yang unik dan cukup populer dengan ciri khasnya. 

Suling semakin banyak dimainkan, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Alat musik ini banyak dimainkan karena relatif mudah. Oleh karena itu, suling tidak boleh pudar dengan era modern. Sudah sepatutnya kita melestarikan warisan leluhur yang tak ternilai harganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun