Magelang - Bertempat di kawasan bersejarah Plengkung Pitu, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tidar periode 2025 melaksanakan program revitalisasi melalui penanaman bibit pohon Tabebuya di samping saluran irigasi pada Selasa (28/1/2025). Kegiatan yang telah mendapatkan perizinan dari Kelompok Pengelola Sumber Daya Air ini merupakan upaya penghijauan untuk meningkatkan nilai estetika sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Tim mahasiswa terdiri dari Enzo Arliansyach Al Haritz sebagai koordinator, bersama Yidzaq Allases Ramadhani, Tegar Risky Prabowo, Agil Torihul Huda, Disa Ristiyani, Sevira Refiyanti, Nur Afifah Hindriyani Astuti, Luthfiya Faridatul Khasanah, Ika Nur Safitri, dan Aulia Firizi Nabila melakukan kegiatan penanaman di bawah bimbingan Bapak M. Fendy Kussuma Hadi Sufyan M.T. selaku Dosen Pembimbing Lapangan. Kegiatan diawali dengan survey lokasi dan koordinasi intensif dengan berbagai pihak untuk memastikan penanaman bibit pohon Tabebuya tidak mengganggu fungsi utama saluran irigasi.
"Kami berkoordinasi dengan Kelompok Pengelola Sumber Daya Air (Korpokla) wilayah Progo Hulu sebelum melaksanakan penanaman, mengingat lokasinya berada di area irigasi. Pemilihan tanaman Tabebuya sendiri telah melalui pertimbangan matang karena karakteristik pohon ini yang tidak merusak struktur irigasi namun tetap memberikan manfaat memperindah lingkungan" jelas koordinator KKN, Enzo Arliansyach Al Haritz.
Pihak Korpokla menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini. "Selama tidak menggangu fungsi irigasi, kami mendukung upaya penghijauan yang dilakukan mahasiswa KKN Untidar. Penanaman pohon Tabebuya ini bahkan dapat membantu mencegah erosi di saluran saluran irigasi," ungkap Bapak Mujiyono, perwakilan Korpokla yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Tabebuya merupakan genus pohon berbunga yang termasuk dalam keluarga Bignoniaceae. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah dan Selatan namun telah tersebar luas diberbagai negara tropis termasul Indonesia. Karakteristik utama Tabebuya adalah pertumbuhannya yang dapat mencapai tinggi 15-25 meter dengan tajuk menyebar dan sistem perakaran yang dalam. Daunnya majemuk dengan 5-7 anak daun, sedangkan bunganya berbentuk terompet yang tumbuh bergerombol dengan variasi pink, kuning, putih atau ungu. Sebagai tanaman ornamental, Tabebuya memiliki nilai estetik tinggi karena kemampuannya berbunga secara massal dan spektakuler. Fenomena berbunga ini biasanya terjadi setelah periode gugur daun, dimana seluruh pohon akan dipenuhi bunga tanpa ada daun yang menggangu pemandangan.



Kepala Desa Menoreh, Bapak Sutedjo, turut mengapresiasi program ini. "Selain mafaat lingkungan, nantinya ketika Tabebuya berbunga akan menciptakan pemandangan yang mempesona. Hal ini akan menambah daya tarik Plengkung Pitu sebagai destinasi wisata sejarah," tuturnya. Penanaman tabebuya disepanjang irigasi Plengkung Pitu ini menjadi bukti sinergi positif antara mahasiswa KKN Untidar, Pemerintahan Desa, Korpokla dalam upaya pelestarian lingkungan sekaligus pengembangan potensi wisata lokal.
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Tim KKN Universitas Tidar menyampaikan apresiasi mendalam kepada Ketua RW Dusun Beteng yang telah memberikan izin dan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ucapan Terimakasih juga disampaikan kepada Kepala Desa Menoreh dan Dinas terkait atas bimbingan dan fasilitasi selama pelaksanaan program.