Mohon tunggu...
Tiara dan Dilivia
Tiara dan Dilivia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indonesia

Penulis: Dilivia Nur Baiduri, Tiara Ananda, dan Robiana Modjo. Program Studi Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gawat, Mikroplastik Ditemukan dalam Plasenta Manusia

5 Desember 2023   22:28 Diperbarui: 6 Desember 2023   16:03 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: (Lee et al., 2023)

Tahukah kamu kalau mikroplastik dapat berdampak pada kesehatan manusia?

Mikroplastik memiliki dampak pada kesehatan manusia seperti gangguan endokrin, penambahan berat badan, resistensi insulin, penurunan kesehatan reproduksi, dan kanker (Isenaj, 2023). 

Berdasarkan data (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, 2020), Indonesia menjadi negara pencemar plastik terbesar kedua di dunia setelah China dengan 3,9 juta ton sampah plastik dihasilkan setiap tahun dan 1,29 juta ton sampah plastik mencemari lautan. 

Sebanyak 1,29 juta ton sampah plastik tersebut dapat menghasilkan mikroplastik dalam jumlah yang besar dan masuk ke dalam rantai makanan manusia karena tertelan oleh makhluk laut. 

Jumlah mikroplastik yang ditemukan dalam makanan laut yang dikonsumsi manusia masih sulit untuk diprediksi, namun faktanya jejak mikroplastik ditemukan pada ikan dalam sebuah penelitian yang menyelidiki hasil tangkapan ikan oleh nelayan Indonesia di Teluk Pangandaran. 

Hasil penelitian tersebut menambah fakta terkait seriusnya masalah mikroplastik dan menyimpulkan bahwa adanya kontaminasi mikroplastik di saluran pencernaan ikan yang ditangkap (Ismail, Lewaru and Prihadi, 2019). 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Italia oleh Ragusa et al. tahun 2021, untuk pertama kalinya ditemukan beberapa fragmen mikroplastik dalam sampel plasenta manusia, lo! Tepatnya, berada di seluruh bagian plasenta, seperti selaput ibu dan janin. 

Ibu hamil dan bayi merupakan orang yang sensitif terpapar mikroplastik. Plasenta bekerja sebagai penghubung penting antara ibu dan janin yang dikandung. Faktanya, kehadiran mikroplastik di dalam tubuh manusia akan berpotensi mengurangi mekanisme pertahanan terhadap patogen (Ragusa et al., 2021). 

Sebenarnya, apa, sih mikroplastik? 

Mikroplastik adalah senyawa sintetis yang telah diperkecil menjadi partikel plastik berukuran lebih kecil dari 5mm. Mikroplastik dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu mikroplastik primer dan sekunder. 

Mikroplastik yang sengaja ditambahkan pada produk konsumen dan komersial tersebut disebut dengan mikroplastik primer, seperti obat-obatan, deterjen, dan insektisida. 

Sementara itu, mikroplastik sekunder terbentuk secara tidak sengaja dari degradasi polimer yang lebih besar karena faktor fisik, kimia, maupun biologis, misalnya alat tangkap ikan, botol plastik, kantong plastik, dan wadah makanan plastik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun