Hai beauty lovers! Pastinya 9/10 wanita dari muda bahkan tua, kulit adalah salah satu aset kepercayaan diri, benar? Tentu saja, karena kulit adalah bagian terluar tubuh yang dapat langsung dilihat oleh orang lain. Baik warna, tekstur, seluruhnya dapat terlihat dengan jelas bahkan ketika masalah kulit meradang, orang lain pun dapat mengetahuinya.
Kulit merupakan salah satu bagian tubuh yang sensitif dan peka terhadap beberapa hal seperti suhu lingkungan, polusi, hingga makanan yang dikonsumsi. Ketika suhu terlalu panas, kulit memberikan respon dengan mengeluarkan keringat; berbagai bakteri dari polusi udara dapat membuat kulit iritasi; serta makanan yang terlalu berminyak dapat menyebabkan wajah berjerawat; dan masih banyak lagi. Maka tak heran, banyak orang yang rela menghabiskan uang untuk perawatan kulitnya.
Jerawat, komedo, iritasi, pasti beauty lovers sudah pernah mengalami dan sudah tahu penyebab serta cara mengatasinya. Tapi ada satu kelainan kulit yang mungkin sering kita temukan kasusnya di sekitar kita, tapi masih banyak yang belum tahu nama penyakitnya.Â
Melasma???
Penyakit kulit yang bagaimana?
Ya, salah satu kelainan kulit yang ditandai dengan bercak cokelat gelap menumpuk pada wajah dan umumnya terjadi pada orang dewasa nih beauty lovers. Nah, kulit manusia memiliki pigmen pemberi warna yaitu pigmen melanin yang diproduksi oleh sel melanosit pada lapisan epidermis (lapisan terluar) kulit. Pigmen melanin ini dapat menentukan warna kulit seseorang. Jumlah melanosit yang dimiliki setiap orang adalah sama, yang berbeda adalah jumlah melanin yang dihasilkan sel melanosit tersebut, sehingga ini yang menyebabkan perbedaan warna kulit dari masing-masing orang. Namun, jumlah melanosit ini dapat meningkat ketika kulit terkena paparan sinar matahari atau meningkatkan melanogenesis (produksi melanin) yang justru dapat berakibat kurang baik pada kulit.
Melasma adalah kelainan kulit yang belum ditemukan penyebab pastinya, namun beberapa faktor risiko tersering yang dikaitkan dengan melasma adalah paparan sinar matahari yang bisa memacu proses pembentukan pigmen melanin dan bisa terjadi pada semua jenis kelamin, pengaruh hormonal seperti pemakaian kontrasepsi hormonal dan terapi estrogen yang dapat merangsang pembentukan melasma pada wanita, faktor genetik riwayat keluarga terutama kulit gelap, dan faktor lain yang juga mungkin berhubungan yaitu penggunaan kosmetik pada wanita, obat-obat photosensitizing, obat epilepsi yang dapat merangsang proses melanogenesis, makanan, penyakit tiroid, tumor ovarian, infestasi parasit dan kondisi stres. Melasma yang terjadi pada individu yang memiliki kencenderungan genetik juga didukung oleh faktor lingkungan yang kompleks. (Putri, 2020)
Paparan sinar matahari adalah salah satu faktor dengan risiko tertinggi penyebab melasma. Paparan sinar UV menstimulasi proses melanogenesis, dimana apabila terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan penumpukan melanin pada kulit. Bercak cokelat gelap yang terlihat pada wajah inilah tanda penumpulan melanin tersebut. Dalam kondisi wajah seperti itu pastinya membuat beauty lovers tidak percaya diri, bukan?
Tenang saja, kita dapat mencegah penyakit melasma lho! Kita tahu bahwa produk perawatan kulit, yaitu sun screen berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Penggunaan sun screen ini sangat baik untuk kulit. Kulit terlindung dari efek sinar UV secara langsung, juga dapat menyehatkan kulit. Lalu bagaimana dengan mereka yang telah mengalami kondisi melasma? Obat untuk mengobati melasma belum diketahui secara pasti, namun penderita dapat melakukan perawatan kulit dengan memilih skincare yang tepat, yang dapat memperbaiki skin barrier, jangan lupa memakai sun screen, dan sebisa mungkin mengurangi aktivitas yang membuat kulit terlalu lama terpapar sinar matahari.
Percaya diri dengan kulit sehat, jangan lupa pakai sun screen!
