Mohon tunggu...
tiara naifa
tiara naifa Mohon Tunggu... lainnya -

saya anak terakhir dari 4 bersaudara.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pohon Itu

3 September 2011   16:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:16 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teh yang terseduh bersama gorengan yang sedikit membantu mengheningkan fikiran menemaniku di senja ini.

pandanganku beralih tertuju lurus tepat tak jauh dariku

sekilas difikiranku tentangnya yang terus kupandangi yang hanya membuatku capek, karena harus membersihkan sampah yang ditimbulkannya

namun, setelah kupandang dalam-dalam. timbul keinginan untuk menjadi sepertinya

ya.. aku ingin manjadi pohon itu…

mempunyai akar yang kuat dihantam badai,.

punya batang yang tetap kokoh berdiri tegak dengan semua ketegarannya,.

mempunyai ranting -ranting yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya,.

dengan daun yang rimbun akan ketentraman dan kebahagiaan,.

buah yang dihasilkan selalu membuat orang mengenangnya,.

rapuhnya.. tak ada yang tau..!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun