Mohon tunggu...
Tiara Minarfa S
Tiara Minarfa S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Farmasi angkatan 2020

Nama : Tiara Minarfa S NIM : N011201115 GB : 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Landasan Berpikir Ilmiah

25 Maret 2021   07:02 Diperbarui: 25 Maret 2021   07:09 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Tiara Minarfa S

NIM : N011201115

GB : 1

Syarat mendefinisikan suatu hal ialah tidak boleh berulang dalam artian kalimat yang digunakan ialah kalimat efektif. Berpikir ialah sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Menurut penelitian ternyata ada empat cara manusia dapat memperoleh pengetahuan diantaranya yaitu berpegang pada sesuartu yang telah ada (metode keteguhan), kemudian merujuk kepada pendapat ahli, lalu berpegang pada intuisi (metode intuisi), dan terkahir yaitu enggunakan metode ilmiah. Dari keempat cara tersebutlah, manusia dapat memperoleh pengetahuannya sebagai landasan kemajuan berpikir seorang manusia.

Dalam kenyataannya, metode ilmiah digunakan sebagai sebuah ungkapan serta mengembangkan ilmu dengan melalui cara kerja penelitian. Proses seperti ini merupakan sebuah serangkaian gerak dari pemikiran dalam mengikuti jalan dengan pemikiran tertentu yang pada akhirnya akan menghasilkan sebuah kesimpulan berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya berpikir untuk menemukan sebuah pemahaman ataupun pengertian, pembentukan pendapat, serta kesimpulan atau keputusan dari yang dikehendaki. Manusia merupakan makhluk pemikir. Setiap saat dari hidupnya, sejak mereka lahir sampai masuk liang lahat, mereka tak akan pernah berhenti untuk berpikir. Hampir tidak ada masalah yang menyangkut dengan perikehidupan pemikiran, dari soal paling awam hingga soal paling asasi.

Berpikir ilmiah ialah menggunakan akal pikiran untuk menimbang kemudian memutuskan lalu mengembangkan sebuah pengetahuan. Pada dasarnya setiap hal yang ada di dunia tentulah memerlukansebuah metode yang memiliki ciri khasnya tersendiri sesuai dengan apa yang menjadi tujuannya. Seperti halnya dalam memperoleh sebuah pengetahuan.

Berfikir ilmiah adalah berfikir yang masuk akal juga secara observasi atau sebuah prcobaan. Logis artinya masuk akal sedangkan empiris artinya dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan oleh manusia itu sendiri (Si Pemikir). Dalam Islam sendiri, akal dan pikiran merupakan anugrah Allah SWT yang paling tinggi, dimana hanya diberikan kepada manusia secara lengkap. Akal dan pikiran yang dimiliki oleh manusia inilah yang membedakannya dengan mahluk-mahluk Allah SWT lainnya seperti tumbuhan dan binatang. Melalui akal dan pikiran yang dimiliki oleh manusia ini pulalah sehingga membuat mereka mampu mengembangkan lebih dalam lagi mengenai pengetahuannya. Sebuah pengetahuan dapat dikembangkan melalui dua hal utama yaitu bahasa dan hasil penalaran.

Metode berpikir ilmiah memiliki peran dangat penting dalam mendukung manusia untuk memperoleh bidang keilmuan baru dalam menjamin kemajuan manusia dan bukan hanya sebuah omong kosong. Terdapat tiga jenis metode berfikir ilmiah yakni Penalaran Induktif, Penalaran Abduktif serta Penalaran Deduktif.

Sikap ilmiah yang semestinya dimiliki oleh setiap ilmuwan serta peneliti. Adapun sikap ilmiah yang dimaksud diantaranya Tekun, Teliti, Terbuka, Rasa ingin tahu yang tinggi, Jujur, serta Objektif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun