Mohon tunggu...
Tiara Margaretta
Tiara Margaretta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/S1 Akuntansi/Fakultas Ekonomi Bisnis/Universitas Mercu Buana

Halo semua, Saya Tiara Margaretta Sihotang, NIM (43222010086) S1 Akuntansi di Universitas Mercu Buana Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Mata kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TUGAS - Diskurs Gaya Kepemimpinan Menurut Pandangan Aristotle

25 Oktober 2024   00:20 Diperbarui: 25 Oktober 2024   00:20 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembiasaan adalah tahap terakhir dalam proses menjadi manusia baik. Pada tahap ini, tindakan baik yang dilakukan secara konsisten menjadi kebiasaan. Pembiasaan adalah proses di mana perilaku positif diulang hingga menjadi bagian dari identitas individu. Ketika individu secara teratur melakukan tindakan yang mencerminkan nilai-nilai positif, perilaku tersebut menjadi otomatis dan tidak lagi memerlukan pemikiran yang mendalam.

   Aristotle berpendapat bahwa "kita adalah apa yang kita lakukan berulang kali," yang menunjukkan bahwa kebiasaan baik adalah fondasi untuk mencapai keunggulan moral. Pembiasaan membantu memperkuat karakter dan memastikan bahwa individu tidak hanya berperilaku baik dalam situasi tertentu, tetapi juga dalam berbagai konteks. Kebiasaan baik, seperti disiplin, ketekunan, dan empati, akan membentuk individu menjadi pemimpin yang efektif dan berintegritas.

Image Creator/Handoko
Image Creator/Handoko

Kepemimpinan sebagai "Practical Wisdom"

 

desain pribadi
desain pribadi

     Kepemimpinan yang efektif tidak hanya bergantung pada pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga pada kebijaksanaan praktis yang mendalam. Dalam tradisi pemikiran Aristotelian, dua konsep kunci yang berperan dalam pengembangan kebijaksanaan ini adalah "Sophia" dan "Phronesis." Meskipun keduanya berhubungan dengan pengetahuan, mereka memiliki perbedaan yang signifikan dalam konteks penerapan dalam kepemimpinan.

1. Definisi Sophia dan Phronesis

Sophia merujuk pada kebijaksanaan teoritis atau pengetahuan yang bersifat universal dan abstrak. Ini adalah pemahaman tentang prinsip-prinsip yang mendasari realitas, termasuk nilai-nilai moral dan etika yang berlaku secara umum. Sophia adalah pengetahuan yang diperoleh melalui refleksi mendalam dan pemahaman filosofis, dan sering kali dianggap sebagai bentuk kebijaksanaan tertinggi. Di sisi lain, Phronesis adalah kebijaksanaan praktis yang berfokus pada tindakan dan pengambilan keputusan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Phronesis melibatkan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan teoritis dalam situasi konkret dan kompleks. Ini adalah tentang mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk dalam konteks tertentu dan mengambil tindakan yang sesuai. Dalam kepemimpinan, phronesis menjadi landasan untuk membuat keputusan yang bijaksana dan etis.

2. Peran Sophia dalam Kepemimpinan

Sophia memberikan dasar teoritis bagi pemimpin untuk memahami nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh dalam menjalankan kepemimpinan. Pemimpin yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip etika dan moral akan lebih mampu menghadapi tantangan dan dilema yang muncul dalam proses pengambilan keputusan. Sophia membantu pemimpin untuk melihat gambaran besar dan mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka. Dalam konteks kepemimpinan, pemimpin yang didorong oleh sophia akan berusaha untuk menciptakan visi yang jelas dan tujuan yang bermakna bagi organisasi. Mereka akan memimpin dengan integritas dan keadilan, serta berkomitmen untuk memajukan kebaikan bersama. Dengan memahami nilai-nilai universal, pemimpin dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas di antara anggota tim dan masyarakat yang lebih luas.

3. Phronesis: Kebijaksanaan Praktis dalam Tindakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun