Mohon tunggu...
Tiara Margaretta
Tiara Margaretta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/S1 Akuntansi/Fakultas Ekonomi Bisnis/Universitas Mercu Buana

Halo semua, Saya Tiara Margaretta Sihotang, NIM (43222010086) S1 Akuntansi di Universitas Mercu Buana Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Mata kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TUGAS - Diskurs Gaya Kepemimpinan Menurut Pandangan Aristotle

25 Oktober 2024   00:20 Diperbarui: 25 Oktober 2024   00:20 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image Creator/Handoko
Image Creator/Handoko

      Konsep "zoon politikon" yang diajukan oleh Aristotle menegaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat dipisahkan dari interaksi dengan orang lain. Dalam pandangannya, Manusia adalah makhluk yang ditakdirkan untuk hidup dalam komunitas dan berpartisipasi dalam kehidupan politik. Keterlibatan dalam masyarakat dan politik adalah bagian integral dari eksistensi manusia, yang membedakannya dari makhluk lainnya. Sebagai "zoon politikon," manusia memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan menciptakan struktur sosial yang kompleks. Dalam konteks ini, pengetahuan yang dimiliki oleh individu tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kebaikan bersama. Aristotle menekankan bahwa pengetahuan harus diarahkan untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pemimpin yang baik harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang ketiga tipe pengetahuan ini dan mampu menerapkannya dalam konteks sosial dan politik.

    Dengan demikian, pemikiran Aristotle tentang tipe pengetahuan manusia dan konsep "zoon politikon" memberikan landasan yang kuat untuk memahami peran manusia dalam masyarakat. Ini mencerminkan bahwa pengetahuan tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk memahami dunia, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun hubungan sosial yang harmonis dan menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera. Dalam dunia yang semakin kompleks saat ini, pemikiran ini tetap relevan dan dapat menjadi panduan bagi individu dan pemimpin dalam menjalani kehidupan sosial dan politik.

desain pribadi
desain pribadi

Perbedaan antara Pengetahuan Teoritis dan Praktis dalam Pemikiran Aristotle:

 

    Dalam pemikiran Aristotle, terdapat pembagian yang jelas antara pengetahuan teoritis (theoria) dan pengetahuan praktis (non-theoria). Kedua tipe pengetahuan ini memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda, yang mencerminkan pandangan Aristotle tentang kebenaran dan kegunaan dalam konteks yang berbeda. Perbedaan mendasar antara jenis pengetahuan ini terletak pada tujuan dan aplikasinya. Pengetahuan teoritis berfungsi untuk memperluas wawasan dan pemahaman, sedangkan pengetahuan praktis berfungsi untuk menghasilkan tindakan yang bermanfaat dan efisien. Aristotle menekankan bahwa kedua tipe pengetahuan ini saling melengkapi dan penting dalam kehidupan manusia. Pengetahuan teoritis memberikan dasar bagi pemahaman yang lebih dalam, sementara pengetahuan praktis memungkinkan individu untuk menerapkan pemahaman tersebut dalam konteks nyata.

   Dalam konteks kepemimpinan, pemahaman tentang perbedaan ini sangat krusial. Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya perlu memiliki pengetahuan teoritis tentang prinsip-prinsip etika dan keadilan, tetapi juga harus mampu menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi praktis yang kompleks. Dengan demikian, pemimpin harus menggabungkan kedua jenis pengetahuan ini untuk membuat keputusan yang tepat dan mencapai tujuan bersama dalam masyarakat.

   Secara keseluruhan, pemisahan antara pengetahuan teoritis dan praktis dalam pemikiran Aristotle menyoroti pentingnya kebenaran dan kegunaan dalam konteks yang berbeda. Keduanya merupakan elemen yang tidak terpisahkan dalam pengembangan pengetahuan manusia dan dalam upaya mencapai kebahagiaan serta kesejahteraan dalam kehidupan sosial. Dengan memahami dan mengintegrasikan kedua tipe pengetahuan ini, individu dapat berkontribusi secara lebih efektif dalam masyarakat dan mencapai tujuan yang lebih tinggi.

Image Creator/Handoko
Image Creator/Handoko

Konsep Kebajikan Kardinal Menurut Aristotle:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun