Mohon tunggu...
Tiara Lestari
Tiara Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa unpam

Menulislah

Selanjutnya

Tutup

Horor

Legenda Bendungan Pintu Air 10

2 Juli 2024   12:05 Diperbarui: 2 Juli 2024   14:35 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bendungan Pintu Air 10 dibangun pada tahun 1927 dan mulai digunakan di tahun 1932 pada masa penjajahan Belanda.

Hal ini sebagai bentuk manifestasi Politik Etis (Balas Budi) yang dijalankan oleh pemerintah Kolonial Belanda kepada rakyat Indonesia.

Kalian warga tangerang dan sekitarnya, pasti sudah tidak asing lagi dengan bendungan pintu air 10

Bendungan yang dibangun pada tahun 1927 cukup memakan banyak korban jiwa pada pekerja nya, jiwa jiwa tersebut kemudian menjadi jiwa penasaran yang mengelilingi setiap pintu pada bangunan tersebut.

Cerita mistis yang dialami oleh salah satu petugas yang saat itu sedang berjaga dimalam hari, dia melihat sosok berpakaian baju putih yang sedang berdiri di ujung pintu pada bendungan itu, merasa bingung petugas itu pun membangunkan rekan nya yang saat itu juga sedang berjaga bersama dia, namun sayangnya petugas tersebut tidak berhasil membangunkan teman nya untuk memastikan apakah yang ia lihat benar sosok berbaju putih atau hanya imajinasi nya saja. Namun petugas yang sudah bekerja kurang lebih 9 tahun itu pun memastikan sendiri apa yang sudah ia lihat, dan ternyata tiba tiba air datang dari hulu Tangerang hingga menyebabkan banjir. Padahal pada saat itu tidak ada laporan apapun akan adanya kiriman air dari hulu tangerang, petugas itu pun sontak berterimakasih karna dengan adanya sosok berpakaian baju putih tersebut seolah-olah memberikan pertanda akan adanya kiriman air tersebut.

Mistisnya cerita pada bendungan pintu air 10, disisi lain masih ada hal positif, pasalnya bendungan yang menjadi icon Tangerang tersebut masih dipakai oleh warga sekitar atau mancanegara untuk melakukan festival atau pergelaran budaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun