Mohon tunggu...
Tiara Fajar Hartati
Tiara Fajar Hartati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mari membaca:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Wisata Danau Raja Terhadap Lingkungan dan Kehidupan Masyarakat

23 Oktober 2024   21:30 Diperbarui: 23 Oktober 2024   21:44 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Danau Raja adalah salah satu destinasi wisata menarik di Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Danau ini memiliki nilai sejarah karena dulunya dipercaya sebagai tempat mandi para raja Kerajaan Indragiri. Selain menyajikan panorama alam yang menyejukkan, Danau Raja juga menjadi daya tarik dengan adanya replika istana kerajaan yang memperkaya unsur budaya di kawasan tersebut.

Danau ini memiliki luas yang cukup besar dengan air yang tetap stabil sepanjang tahun, tidak mengalami pasang surut yang signifikan meski di musim hujan atau kemarau. Fasilitas di sekitar danau mencakup taman, area rekreasi keluarga, dan gedung olahraga, sehingga cocok untuk bersantai maupun aktivitas seperti fotografi. Dengan lokasinya di pusat kota Rengat, akses menuju Danau Raja sangat mudah bagi wisatawan lokal maupun pengunjung dari luar daerah. 

Pariwisata di Danau Raja tentu memberikan dampak positif dan negatif bagi ekonomi dan sosial masyarakat di sekitarnya. Dari sisi ekonomi, kehadiran pariwisata meningkatkan pendapatan lokal melalui kegiatan seperti jasa transportasi, akomodasi, dan perdagangan produk lokal. Selain itu, muncul lapangan pekerjaan baru dan peluang usaha bagi masyarakat sekitar, seperti usaha kuliner dan cenderamata, sehingga membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal. 

Namun, dampak sosial juga harus diperhatikan. Di satu sisi, pariwisata mempromosikan budaya lokal dan mendorong masyarakat untuk menjaga warisan budaya. Tetapi, ada risiko munculnya konflik sosial, perubahan nilai-nilai adat, dan pergeseran gaya hidup karena interaksi dengan wisatawan. Pariwisata juga dapat memicu peningkatan biaya hidup dan ketimpangan ekonomi jika keuntungan tidak terdistribusi merata. 

Terdapat juga beberapa isu lingkungan meskipun memiliki potensi wisata budaya dan sejarah yang signifikan. Salah satu masalah utamanya adalah pengelolaan limbah dan sampah di sekitar danau. Peningkatan kunjungan wisatawan seringkali menyebabkan produksi sampah yang tidak tertangani dengan baik, menciptakan risiko pencemaran lingkungan dan mengurangi estetika kawasan wisata tersebut. Selain itu, kurangnya kontrol terhadap kegiatan di sekitar kawasan danau, seperti pembangunan fasilitas wisata yang tidak ramah lingkungan, juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem alami dan kualitas air danau. Partisipasi aktif masyarakat dan pengawasan yang ketat diperlukan untuk memastikan bahwa pariwisata berkembang tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan. 

Untuk mengoptimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif, diperlukan perencanaan dan pengelolaan yang baik. Partisipasi aktif masyarakat dan dukungan pemerintah dalam membangun infrastruktur serta menjaga kelestarian lingkungan menjadi faktor penting dalam keberlanjutan pariwisata di kawasan seperti Danau Raja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun