Mohon tunggu...
Tiara Budi Martanti
Tiara Budi Martanti Mohon Tunggu... -

apa yang disaksikan dari melihat, mendengar, dan merasa akan tertulis dalam bait kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Pelantun Nada Perpisahan

21 November 2013   19:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:50 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1385035997491230269

Jika Ku Tak Salah Dengar Kalau saja aku tak salah dengar Kau sebut namaku dalam igaumu, benar? Kalau saja aku tak salah dengar Kau lisankan keinginanmu padaku, benar? Kalau saja aku tak salah dengar Kau uraikan sebuah sajak untukku, benar? Kalau saja tak salah lagi kudengar Kau mainkannya dalam dawaian gitar Apakah benar? Benar kau bilang? Ah ya, jika ku tak salah ingat Kau pernah menawari segudang rindu, atau lebih? Aku ingat, Kau pernah menawariku sebentang jarak, atau lebih? Aku juga ingat, Kau pernah menyuguhiku sebait nada sesal, atau kecewa? Itupun tak salah Kau benarkan itu? Ah, ya sekarang kau iyakan ini Kau lupa bagaimana susahnya kembali Merebut hati dan mengganti waktu yang sempat pergi Saat aku sudah di depanmu dengan pasti Kau hanya selang sesaat lalu berdiam diri Kepalaku berdeburan dengan ingatan dan dirimu berwujud bayang Sekarang aku dengar dengan seksama Kau melantun dawai nada perpisahan Pergi seraya dengan kelam Aku ingat, tak ku lupa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun