Proses pemerolehan bahasa anak merupakan topik yang sangat menarik tentang bagaimana anak memperoleh bahasanya, kapan anak mulai belajar bahasa dan bagaimana anak-anak "menjiwai" ujaran - ujarannya merupakan topik yang sangat menarik.
Istilah "Usia Emas" yang diartikan sebagai tahapan anak di usia dini berusia 0-8 tahun. Ruang lingkup usia dini meliputi bayi (0-1 tahun), balita (2-3 tahun), usia bermain (3-6 tahun), dan usia sekolah awal (6-8 tahun). Di usia inilah anak sangat membutuhkan stimulasi sesuai kelompok usia dan kemampuannya.
Perlu sekali mengetahui tahapan perkembangan anak usia dini mulai dari fisik, kognitif, bahasa, emosi dan sosial. Salah satunya bahasa.
Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan sarana perumusan maksud, melahirkan perasaan, dan memungkinkan kita menciptakan kegiatan sesama manusia, mengatur berbagai aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita. Bahasa sebagai alat komunikasi diperoleh manusia sejak lahir sampai usia lima tahun, yang dikenal dengan istilah pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasa atau akuisisi adalah proses yang berlangsung di dalam otak seorang kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya.
Kemampuan manusia dalam bahasa didukung oleh faktor fisiologis neurologisnya. Menurut Teyler (1975)Â gerakan organ wicara dan pendukungnya belum fleksibel dan belum dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, gerakan lidah dan mulut juga masih terbatas.
Proses anak mulai mengenal komunikasi dengan lingkungannya secara verbal dan dapat dikatakan pemerolehan bahasa memiliki suatu rangkaian kesatuan yang bergerak dari ucapan satu kata sederhana menuju gabungan kata yang lebih rumit.
Anak-anak cenderung memperoleh suara pertama dan diikuti Bilabial, Alveolus, Palatal, Velar, Frikatif, dan Lateral contohnya /i/, //, /u/ , / o /, /e/.
Pemerolehan Phonology anak menurut Ingram (1987;420) umumnya berdasarkan sistem orang dewasa dengan cara menciptakan atau menirukan strukturnya itu sendiri apabila pengetahuan orang dewasa makin baik atau dapat diikuti.
Umumnya balita berumur 2 tahun sudah memperoleh Phonologynya sekitar bunyi-bunyi vocal bilabial /b/, /m/, /p/ contohnya papa atau mama.
Suara tangis bayi tidak terdengar dan membutuhkan Gerakan yang rumit, kecuali Gerakan pita suara,lidah dan anak lidah. slang beberapa lama, bayi akan mengeksplorasi alat-alat wicaranya sampai akhirnya keluar bunyi yang bisa dipahami bayi.Â
Suara tangisnya juga lebih beragam dan ditandai dengan adanya gaungan bunyi hidung velar bersuara [n] dan sengau hambatan bersuara [g] berbunyi [ g _] yang berulang-ulang. Perbandingan antara lidah dan luas rongga mulut sangat tidak seimbang. Lidah pada anak masih terlalu besar dan gerakannya juga terbatas dalam ruang mulut yang juga terbatas. Itulah mungkin mengapa suara tangisan anak yang baru lahir relatif sama.
Gerakan menyusu, menguap, terbatuk-batuk, cegukan ,tangisan, senyuman, bahkan serdawa, dan sebagainya yang melibatkan mulut adalah latihan untuk kepentingan fleksibilitas mulut dan organ - organ di di dalamnya.
Tahapan Pemerolehan Bahasa Pada Anak:
- Cooing