Suku Osing berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dan memiliki tradisi budaya yang kuat, terutama di daerah pusat Osing yaitu desa Kemiren. Selama bertahun-tahun, Desa Kemiren telah menjadi simbol keberagaman budaya lokal dan destinasi wisata yang menarik wisatawan, peneliti, dan pecinta tradisi. Adat istiadat dan kebiasaan yang diwariskan oleh suku Osing berasal dari generasi ke generasi, termasuk upacara adat, kesenian, ritual, bahasa, dan gaya hidup sehari-hari. Salah satu tradisi khas suku Osing adalah tradisi syukuran, yang melibatkan seluruh masyarakat desa, dan kesenian tradisional seperti Gandrung Banyuwangi. Selain itu, pola hidup Osing menunjukkan identitas budaya yang kuat dan menarik dalam hal gaya hidup, makanan, dan interaksi sosial.
- Adapun Sistem kepercayaan dan ritual adat
Keyakinan Osing biasanya menggabungkan unsur Islam dan Hindu-Buddha kuno tradisional, serta keyakinan lokal seperti animisme. Untuk menghormati leluhur dan menjaga keseimbangan alam, mereka menyelenggarakan berbagai upacara adat. Tumpeng Sewu, Barong Ider Bumi, dan Petik Laut adalah beberapa upacara penting dalam budaya Osing.
•Tumpeng Sewu diadakan sebagai ungkapan terima kasih masyarakat atas panen melimpah dan perlindungan yang dikaruniai oleh Tuhan
•Barong Ider Bumi merupakan ritual tolak bala yang dilakukan oleh masyarakat dengan mengarak barong di sekitar desa, bertujuan untuk menjaga desa dari bencana yang mungkin terjadi.
•Petik Laut adalah sebuah acara yang diadakan dengan tujuan memberikan penghormatan kepada roh leluhur laut. Ritual yang sering dilakukan oleh nelayan adalah sebagai ungkapan terima kasih atas hasil tangkapan laut yang melimpah.
- Seni dan Budaya
Berbagai seni, seperti tari, musik, dan kerajinan tangan, menyebarkan budaya Osing. Gandrung Banyuwangi adalah tarian populer yang dilakukan untuk menghormati Dewi Sri, yang dianggap sebagai dewi kesuburan oleh agama Hindu-Buddha, dan untuk menunjukkan rasa syukur atas hasil panen. Memanfaatkan instrumen tradisional seperti angklung dan kendang membuat musik Osing unik. Kebo-keboan adalah seni yang ada yang dilakukan setiap tahun. Ini adalah ritual di mana laki-laki berperan sebagai kerbau dan meniru cara membajak sawah, dengan harapan menarik keberkahan dan kesuksesan dalam pertanian.
- Sistem sosial dan rutinitas kehidupan sehari-hari.
Kehidupan keluarga dan gotong-royong masih menjadi cara hidup masyarakat Osing. Kehidupan sehari-hari masyarakat menunjukkan rasa hormat kepada leluhur mereka dan mengikuti tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Nilai-nilai adat yang diwariskan oleh sesepuh atau tokoh adat sangat penting untuk menjaga keharmonisan kehidupan bersama, dan masyarakat Osing sangat menghormati nilai-nilai kebersamaan ini, yang tercermin dalam berbagai kegiatan gotong royong, seperti pertanian, pembangunan rumah, dan pelaksanaan upacara adat. Dengan sejarah yang kaya dan karakteristik yang unik, warisan budaya Osing di Banyuwangi adalah salah satu aset penting di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H