Dalam pelukan hangat, terlahir rasa,
Sejak awal nafas, cinta tak terhingga.
Di setiap detik, kau ajarkan arti,
Tentang kasih sayang yang tulus, tak terperi.
Langkah kecilku, kau tuntun lembut,
Setiap tawa, tangis, kau sambut.
Bintang di langit, ku lihat di matamu,
Cinta pertama, yang selamanya kutahu.
Di hari-hari kelam, kau jadi cahaya,
Menghadapi badai, kau pahlawan jiwa.
Dengan sabar kau bina harapan,
Dalam pelukmu, ku temukan ketenangan.
Kini waktu berlalu, kita beranjak dewasa,
Namun cinta ini takkan pernah pudar, selamanya ada.
Terima kasih, Ayah, untuk semua rasa,
Cinta pertamaku, abadi dalam jiwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H