Semarang (30/07/2022) -- Kota Semarang khususnya Kelurahan Bangetayu Wetan, Kecamatan Genuk, Kota Semarang merupakan wilayah padat penduduk. Semakin padatnya penduduk, pastinya sisa limbah yang dihasilkan juga melimpah. Hal ini tentu menjadi permasalahan yang tidak sepele karena masih banyak masyarakat yang belum sadar akan limbah plastik itu sendiri.
Limbah plastik masih menjadi permasalahan yang tidak kunjung terselesaikan. Sebagian besar masyarakat asli Bangetayu Wetan masih memiliki kebiasaan untuk membakar sampah yang melepaskan gas-gas berbahaya ke udara. Gas-gas tersebut selain berakibat buruk terhadap kesehatan, juga meningkatkan laju perubahan iklim dengan menaikkan gas rumah kaca. Plastik yang menumpuk juga merupakan masalah karena plastik merupakan material yang sulit terurai.
Oleh karena itu perlu adanya pemahaman dan penerapan sejak dini. Seorang anak tentunya harus diberikan pemahaman mengenai cara mengurangi penggunaan limbah plastik salah satunya dengan membuat ide kreasi barang yang berguna dari limbah plastik itu sendiri.
Hal ini yang melatarbelakangi salah satu mahasiswa KKN periode 2021/2022 Universitas Diponegoro yakni Tiara Angelica (20) mengadakan suatu sosialisasi mengenai pentingnya penanganan limbah plastik dengan dibuatnya ecobrick. Ecobrick merupakan botol plastik yang diisi dengan limbah plastik sampai benar-benar padat untuk dijadikan pengganti bata.
Mahasiswa dibawah bimbingan Bapak Dosen Agus Naryoso, S. Sos., M.Si. tersebut memberikan sosialisasi kepada anak-anak RW 07 agar mereka ditumbuhkan kesadaran sejak dini untuk mengelola limbah sampah yang baik. Selain itu, juga diajarkan cara membuat ecobrick dari limbah plastik dan manfaatnya by untuk lingkungan.
Program ini dilaksanakan dengan membagikan leaflet yang berisi materi permasalahan dan solusi limbah plastik kepada anak-anak RW 07 Kelurahan Bangetayu Wetan. Kemudian, mahasiswa asal prodi Ilmu Kelautan ini memaparkan materi yang tertera di leaflet.
Materi yang dipaparkan kepada anak-anak peserta yaitu permasalahan limbah plastik dan pembuatan ecobrick sebagai salah satu solusi atas limbah plastik. Tak lupa juga, Tiara juga mengajarkan kepada anak-anak cara pembuatan ecobrick sederhana dari limbah plastik.
Beberapa contoh ecobrick yang telah jadi ditunjukkan kepada anak-anak seperti ecobrick kursi dari botol plastik bekas.
Anak-anak mencoba mempraktikkan pembuatan ecobrick secara langsung dengan bahan yang telah disiapkan oleh Tiara. Anak-anak terlihat antusias memotong plastik dan mengisi ecobrick. Bahkan, ecobrick dapat terisi dengan begitu cepat oleh anak-anak RW 07.