Media dakwah adalah alat yang digunakan sebagai perantara dalam rangka pencapaian tujuan dakwah.
Media dakwah mempunyai pengertian yang luas,tetapi disini hanya dibatasi pada media massa yang digunakan untuk menyampaikan dakwah, yaitu media cetak, seperti surat kabar, majalah, tabloid serta media elektronik seperti radio, televisi dan internet (international networking) atau lengkapnya international connection networking.
Media dakwah melalui tulisan salah satunya adalah melalui media cetak. Hal itu yang merupakan media yang sangat berpengaruh cukup besar dalam penyebaran materi dakwah maupun menyampaikan informasi. Oleh karena itu, banyak para pendakwah yang menggunakan media cetak sebagai media untuk menyampaikan ajaran Islam, salah satunya menggunakan novel. Dalam penyampaian materi dakwah, karya sastra punya ciri khas tersendiri. Sastra sering kali diartikan sebagai bahasa yang indah, bahasa yang berirama, yang mempunyai pola-pola bunyi tertentu seperti persajakan, ritme, asonansi dan aliterasi, dan sebagainya.
Novel merupakan sebuah narasi prosa yang diciptakan dengan panjang yang cukup dan kompleksitas tertentu. Istilah novel diambil dari bahasa Itali, yakni nonella yang merupakan bentuk jamak dari novellus. Novella sendiri semacam anekdot yang diperbesar seperti yang ditemukan dalam decameron klasik Italia pada abad ke-14. Sebuah novel didukung oleh unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Novel sebagai bentuk komunikasi tertulis pada nyatanya dapat dianggap juga sebagai salah satu media dakwah. Dakwah yang dimaksud disini yaitu dakwah bil-qalam. Merujuk pada definisi dakwah yang sebenarnya adalah menyeru kepada hal kebaikan islami dengan berbagai metode dan media. Mengamati perkembangan novel beberapa tahun terakhir khususnya novel-novel yang mengusung tema keagamaan sangatlah marak.
Urgensi Novel sebagai media dakwah yaitu diantaranya ketika Rasulullah memerintahkan kepada para sahabat yang mampu membaca dan menulis untuk menuliskan wahyu-Nya di kertas (qirthas). Perintah ini ada dimaksudkan untuk melestarikan dan mempermudah hafalan Al-Qur'an, dan juga sebagai tradisi masyarakat Arab.
Dengan kelebihan dan kekurangannya, diketahui bahwa berdakwah menggunakan novel, pembaca (mad'u) tidak merasa digurui, justru pembaca bisa lebih bercermin lewat novel yang dibacanya.
Berdakwah melalui tulisan seperti novel, cerpen, maupun buku dapat dilakukan dengan menyisipkan nilai-nilai dakwah di dalamnya. Berdakwah lewat tulisan diharapkan bisa menjangkau semua lapisan masyarakat, yang memiliki latar belakang ekonomi dan pendidikan yang berbeda-beda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H