Mohon tunggu...
tiaraamalia
tiaraamalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemikiran Ilmu Kalam Modern: Ahmad Khan

1 Desember 2024   16:47 Diperbarui: 1 Desember 2024   16:57 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ahmad Khan (1817-1898) adalah salah satu tokoh intelektual Muslim yang sangat berpengaruh di India pada abad ke-19. Terkenal karena perannya dalam reformasi pemikiran Islam dan ilmu kalam (teologi Islam), Ahmad Khan adalah seorang pemikir, reformis, dan pendidik yang berdedikasi.

Ia berusaha menjembatani ajaran-ajaran Islam dengan pengetahuan ilmiah Barat, percaya bahwa kedua bidang tersebut bisa saling melengkapi. Ahmad Khan juga kritis terhadap beberapa doktrin tradisional, yang menurutnya, sudah tidak relevan lagi dengan kondisi sosial dan intelektual pada zamannya. Dengan pandangannya yang progresif, Ahmad Khan memainkan peran penting dalam membawa pembaruan dan modernisasi dalam pendidikan dan pemikiran Islam di India.

LATAR BELAKANG

Sayyid Ahmad Khan lahir di Delhi dan besar dalam lingkungan yang sarat dengan warisan budaya dan intelektual Islam. Ia berasal dari keluarga bangsawan Mughal yang berpendidikan tinggi dalam berbagai bidang, seperti sastra, sejarah, dan filsafat. Pendidikan formalnya merupakan kombinasi antara ajaran klasik Islam dan pemikiran Barat yang sedang berkembang saat itu, dengan pengaruh signifikan dari Inggris. Pengalaman-pengalaman ini membentuk cara pandangnya terhadap teologi Islam, ilmu pengetahuan, serta peran agama dalam kehidupan modern.

PEMIKIRAN ILMU KALAM AHMAD KHAN

Ahmad Khan adalah seorang pemikir yang mendekati ilmu kalam dengan pendekatan yang sangat rasional dan berdasarkan ilmu pengetahuan. Salah satu gagasannya adalah pentingnya memahami agama melalui akal sehat dan logika, sejalan dengan pemikiran filsafat Barat. Dalam karya-karyanya, seperti Tahzib al-Akhlaq (pembaharuan etika) dan Asar al-Sanadid (sejarah budaya India), Ahmad Khan menegaskan keyakinannya bahwa Islam dan ilmu pengetahuan Barat tidak saling bertentangan. Ia percaya keduanya bisa berjalan berdampingan untuk kemajuan umat manusia.

Salah satu aspek yang menonjol dalam pemikiran Ahmad Khan adalah penekanannya pada rasionalitas dalam memahami ajaran agama. Ia mengkritik pemahaman tradisional tentang Tuhan dan agama yang menurutnya dipengaruhi oleh ajaran-ajaran tanpa dasar rasional. Ahmad Khan menganjurkan umat Islam untuk menghindari dogma yang tidak dapat dibuktikan dengan akal sehat, menggantikannya dengan pemahaman yang lebih terbuka terhadap ilmu pengetahuan.

RELEVANSI ANTARA AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN

Ahmad Khan memandang hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan dengan cara yang sangat progresif. Ia tidak melihat keduanya sebagai sesuatu yang bertentangan. Menurutnya, ajaran-ajaran Islam, jika dipahami dengan benar, tidak akan bertentangan dengan ilmu pengetahuan modern. Bahkan, ia percaya bahwa banyak penemuan ilmiah dapat memperkuat kebenaran agama.

Salah satu contoh terkenal dari pemikirannya adalah pandangannya tentang teori evolusi. Meski pada masa hidupnya teori ini belum sepenuhnya dipahami, Ahmad Khan menerima gagasan evolusi yang diajukan oleh Charles Darwin dalam konteks pemahaman Islam. Baginya, proses penciptaan Tuhan bisa saja terjadi melalui cara-cara ilmiah yang selaras dengan hukum alam yang telah ditetapkan oleh-Nya.

PEMBARUAN DALAM ILMU KALAM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun