Teknologi diciptakan sejatinya untuk memudahkan pekerjaan yang dilakukan manusia. Dengan kemajuan teknologi,semua orang mendapatkan dampak nya, segala kemudahan untuk mengakses informasi, bahkan hingga kemunculan AI (Artificial Intelegence), salah satu AI yang paling sering diakses/digunakan adalah Chat GPT,ChatGPT merupakan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat melakukan percakapan dengan manusia secara mirip. Chat GPT dikembangkan oleh OpenAI, perusahaan riset AI non-profit yang didirikan oleh Elon Musk dan tokoh-tokoh terkenal di Silicon Valley.
Ada berbagai fitur yang dapat digunakan dengan Chat GPT seperti memberikan jawaban atas pertanyaan,membuat rumus Excel,membuat kode-kode coding,membuat soal matematika dan jawabannya,membuat makalah/paper,membantu dalam bidang pendidikan,dengan kemudahan dari teknologi ini banyak dimanfaatkan oleh semua kalangan termasuk para akademisi.
- Dampak penggunaan Chat GPT dalam dunia pendidikan
Terlepas dari segala kelebihannya, ternyata Chat GPT juga menimbulkan ancaman. Bahkan, menurut peneliti keamanan siber menuturkan Chat GPT dan produk AI lainnya dapat berbahaya. Teknologi AI dari Chat GPT dapat memuluskan tindak kejahatan oleh pelaku kejahatan seperti membuat sebuah email phishing dan kode-kode berbahaya, hingga bisa meretasnya dalam skala jauh lebih besar. Bahkan, menurut Elon Musk, bahwa teknologi AI seperti Chat GPT dapat bisa sangat berbahaya bagi manusia melebihi dari tenaga nuklir. .Tantangan lainnya dari penggunaan teknologi Chat GPT di dunia pendidikan adalah yang berkaitan dengan etika seperti cheating, plagiarism, dan lain sebagainnya.
Penggunaan Chat GPT memungkinan pengguna, khususnya bagi para akademisi, untuk bias. Sebab, data yang diberikan bukan data terbarukan, kurang empathy dan kreatifitas, digunakan untuk melakukan kecurangan dalam pengerjaan tugas dan ujian, masalah gender dan diversitas, dan komersialisasi dalam keadilan.
Mendidik siswa tentang keterampilan literasi digital menjadi sangat penting. Mereka harus diajarkan cara mengidentifikasi sumber yang dapat dipercaya dan melakukan verifikasi informasi sebelum menggunakannya. Pendidik juga dapat memberikan contoh nyata tentang dampak negatif yang dapat timbul akibat mengandalkan sepenuhnya pada Chat GPT sebagai sumber informasi.
- Potensi dan tantangan yang dihadapi mahasiswa
Sangat penting untuk menggunakan ChatGPT dengan bijak. Meskipun ChatGPT dapat memberikan informasi dan memiliki potensi dan keunggulan sebagai alat bantu yang efektif untuk tugas-tugas seperti menjawab pertanyaan, pembuatan draf secara otomatis, merangkum artikel, bahkan menerjemahkan bahasa. Keunggulan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam aktivitas akademis karena dapat memfasilitasi proses penulisan dengan lebih efisien dan sederhana. Namun, mahasiswa harus bijak menggunakan teknologi AI ini, memastikan bahwa penggunaan ChatGPT tetap etis. Penting untuk menghormati integritas akademik dengan tidak menyalahgunakan atau menjiplak hasil karya orang lain, bertanggung jawab, dan menghindari berbagai ketidakjujuran dalam dunia pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H