Mohon tunggu...
Tiara
Tiara Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Tanjungpura

bermula dari sesuatu yang kecil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Anak Rantauan

21 Mei 2018   08:38 Diperbarui: 21 Mei 2018   09:01 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setelah lulus SMA, banyak sekali yang melanjutkan keperguruan tinggi baik itu yang didalam kota maupun luar kota tempat tinggal nya. Anak Rantauan itulah sebutan bagi mereka yang hidup jauh dari keluarga nya, mereka pergi bukan untuk hal yang tak jelas namun mereka pergi meninggalkan keluarga tercinta hanya untuk menuntut ilmu ataupun bekerja. 

Kisah perjalanan hidup anak rantauan banyak sekali mulai dari senang, susah, sakit mereka tetap menjalani hidupnya dengan bahagia meskipun terkadang ada suatu kondisi dimana mereka merasakan sakit yang susah di obati bila tak bertemu. Ya rindu, itulah yang sangat sering dirasakan oleh mereka. Rindu akan keluarga, teman, guru, dan lingkungan mereka di kampung halaman.

Pada saat bulan puasa seperti sekarang ini, rasa rindu akan keluarga makin tak tertahan kan. Bagaimana tidak, dahulu mereka menunaikan ibadah puasa bersama keluarga tercinta namun sekarang mereka melakukan nya sendiri. Itu merupakan perasaan yang sangat sulit untuk di ungkapkan, dimana yang seharusnya mereka berkumpul bersama keluarga, kini mereka harus belajar di kota rantauan. 

 Anak rantauan memiliki moment yang paling spesial ketika mereka bertemu dengan keluarga nya, mereka akan memanfaatkan waktu itu dengan sebaik-baiknya karena mereka telah merasakan arti dari sebuah kerinduan. Besar harapan keluarga pada anak-anak nya yang hidup di kota orang untuk menuntut ilmu, harapan mereka ialah kelak anak-anak nya bisa sukses menggapai impian ny, dan membuat bangga keluarga. 

Orang tua dan keluarganya selalu berpesan pada mereka, "Meskipun dirimu berasal dari kampung, meskipun keluarga ini sederhana, dan meskipun cita-cita mu selalu di tertawakan oleh orang lain. Namun, BUKTIKAN lah pada mereka bahwa dirimu bisa menggapai cita-cita mu dan sukses, serta bisa membanggakan keluarga mu. Janganlah membuat malu keluarga". 

Itulah, beberapa kisah dari Anak Rantauan, harapannya semoga setelah membaca paragraf demi paragraf diatas kita semua bisa mengambil pelajaran dan bisa dijadikan motivasi untuk bisa sukses dan juga dapat membanggakan orang-orang tercinta, terutama kedua orangtua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun