Penulis : Tiara Mestikawidhy, Mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
        Di tahun 2045, Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Dengan populasi yang besar dan tingkat adopsi teknologi yang tinggi, negara ini memiliki potensi untuk membangun konektivitas global yang kuat. Artikel ini akan membahas bagaimana Indonesia dapat memanfaatkan ekonomi digital untuk meningkatkan konektivitas globalnya. Konektivitas global merujuk pada kemampuan suatu negara untuk terhubung dan berinteraksi dengan negara lain melalui berbagai saluran, termasuk perdagangan, investasi, dan teknologi.
        Dalam konteks ekonomi digital, konektivitas ini mencakup e-commerce, platform digital, dan kolaborasi internasional. Sejak beberapa tahun terakhir, ekonomi digital Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Dengan dukungan dari pemerintah dan sektor swasta, banyak startup dan perusahaan teknologi yang bermunculan, menciptakan ekosistem yang dinamis dan inovatif. Untuk membangun konektivitas global, Indonesia perlu memiliki infrastruktur digital yang kuat. Ini mencakup jaringan internet yang cepat dan andal, pusat data yang aman, serta aksesibilitas teknologi di seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil.
        E-commerce akan menjadi salah satu pilar utama dalam membangun konektivitas global. Dengan semakin banyaknya konsumen yang beralih ke belanja online, Indonesia dapat memanfaatkan platform e-commerce untuk menjangkau pasar internasional dan meningkatkan ekspor produk lokal. Sektor fintech juga akan berperan penting dalam meningkatkan konektivitas global. Dengan solusi pembayaran yang lebih efisien dan inklusif, transaksi lintas negara akan menjadi lebih mudah, memungkinkan pelaku usaha kecil dan menengah untuk bersaing di pasar global.
        Pendidikan dan pelatihan keterampilan digital akan menjadi kunci untuk mempersiapkan tenaga kerja masa depan. Di tahun 2045, Indonesia perlu memastikan bahwa generasi muda memiliki keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan berkontribusi dalam ekonomi digital. Kerjasama internasional akan menjadi faktor penting dalam membangun konektivitas global. Indonesia harus aktif menjalin kemitraan dengan negara lain, baik dalam bidang teknologi, perdagangan, maupun penelitian, untuk memperkuat posisinya di kancah global.
        Dengan meningkatnya konektivitas, perlindungan data dan keamanan siber akan menjadi isu yang semakin penting. Indonesia perlu mengembangkan regulasi yang kuat untuk melindungi data pribadi dan memastikan keamanan transaksi digital, sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen. Kewirausahaan digital akan menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia di tahun 2045. Dengan dukungan dari pemerintah dan investor, lebih banyak individu akan memiliki kesempatan untuk memulai bisnis berbasis teknologi yang dapat menjangkau pasar global.
        Dalam membangun konektivitas global, Indonesia juga harus mempertimbangkan dampak lingkungan. Penggunaan teknologi hijau dan praktik bisnis berkelanjutan akan menjadi penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi digital tidak merusak lingkungan. Inovasi akan menjadi kunci untuk membangun konektivitas global. Indonesia perlu menciptakan ekosistem yang mendukung penelitian dan pengembangan, sehingga dapat melahirkan solusi-solusi baru yang dapat bersaing di pasar internasional.
        Aksesibilitas teknologi harus ditingkatkan, terutama di daerah terpencil. Program-program pemerintah dan inisiatif swasta harus diarahkan untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat mengakses teknologi dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh ekonomi digital. Membangun kesadaran merek global juga penting bagi perusahaan Indonesia. Dengan memanfaatkan platform digital dan media sosial, perusahaan dapat memperkenalkan produk dan layanan mereka ke pasar internasional, meningkatkan daya saing di kancah global.
        Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Regulasi yang ramah terhadap inovasi dan investasi akan menarik lebih banyak perusahaan untuk beroperasi di Indonesia. Dukungan untuk startup lokal harus ditingkatkan melalui program inkubasi dan akselerasi. Dengan memberikan akses ke pendanaan dan bimbingan, Indonesia dapat melahirkan lebih banyak perusahaan teknologi yang siap bersaing di pasar global.
        Kolaborasi antara sektor publik dan swasta akan menjadi kunci untuk mencapai tujuan konektivitas global. Dengan bekerja sama, kedua sektor dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan, serta merumuskan solusi yang efektif. Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadi prioritas. Program pelatihan dan pendidikan yang berfokus pada keterampilan digital harus diperluas untuk memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia siap menghadapi tantangan ekonomi digital.
        Membangun ekosistem inovasi yang inklusif akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Ini mencakup dukungan untuk penelitian, pengembangan, dan kolaborasi antara universitas, industri, dan pemerintah. Sektor pertanian juga dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan akses pasar. Dengan menggunakan platform digital, petani dapat menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen, mengurangi perantara dan meningkatkan pendapatan.