Kepemilikan. Murid-murid tidak hanya menyarankan ide tetapi juga terlibat dalam implementasinya, seperti membawa biji tanaman dari rumah dan menawarkan sisa potongan sayuran. Ini menciptakan rasa kepemilikan terhadap kebun.
SITUASI 2
Suara. Bu Ara memberi murid-murid kesempatan untuk menyuarakan ide dan pendapat mereka tentang bagaimana kelas mereka harus diatur. Murid-murid dibagi dalam kelompok untuk mendiskusikan dan merancang layout kelas mereka. Ini memberikan mereka kesempatan untuk menyampaikan ide dan preferensi mereka secara aktif.
Pilihan. Murid-murid diundang untuk memilih layout yang mereka inginkan. Ini memberi mereka kesempatan untuk memilih layout yang mereka rasa paling sesuai dengan keinginan mereka.
Kepemilikan. Dengan melibatkan murid-murid dalam merancang layout kelas dan memilih desain yang akan diimplementasikan, Bu Ara membantu mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan kelas mereka.
SITUASI 3
Suara. Pak Atap memberi murid-murid kesempatan untuk menyuarakan ide dan pendapat mereka secara aktif dalam perencanaan kegiatan study wisata dengan cara menanyakan kepada murid-murid anggota komite tentang pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari selama Kelas 9 serta keuntungan yang mereka harapkan dari studi wisata.
Pilihan. Perwakilan murid menyortir beberapa pilihan destinasi dan mendiskusikannya secara bersama-sama dengan anggota komite menggunakan checklist kriteria. Proses ini memberi murid kesempatan untuk memilih destinasi berdasarkan preferensi mereka sambil mempertimbangkan batasan dan kriteria yang ada.
Kepemilikan. Murid-murid terlibat sebagai anggota komite yang memiliki tanggung jawab dalam merencanakan dan memutuskan elemen-elemen dari studi wisata. Ini memberi mereka rasa kepemilikan terhadap keseluruhan proses.
SITUASI 4
Suara. Pak Bahri memberikan murid-murid kesempatan untuk menyuarakan ide dan pendapat mereka dalam perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dengan mengadakan pertemuan daring dengan anggota OSIS untuk mendiskusikan kegalauannya mengenai kegiatan ekstrakurikuler selama pandemi. Ia menanyakan perasaan dan umpan balik mereka tentang kegiatan daring yang telah dilakukan, serta meminta saran mengenai kegiatan ekstrakurikuler yang bisa dilakukan secara daring. Ini memberikan kesempatan kepada murid-murid untuk menyuarakan kekhawatiran dan ide mereka.