Mohon tunggu...
TIARA AGUSTA SARI
TIARA AGUSTA SARI Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Mahasiswa PPG Daljab Tahun 2023 Angkatan 2 Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak Guru SDN 07 Kota Alam dan SDN 05 Kelapa Tujuh, CGP Angkatan 10 Kab. Lampung Utara, Lampung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan ke-7 Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

26 Juli 2024   21:20 Diperbarui: 26 Juli 2024   21:40 1460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh luar biasa dan penuh rasa syukur saya menggali ilmu baru dalam perjalanan profesi sebagai seorang guru melalui Modul 2.3 ini. Ilmu mengenai coaching yang saya peroleh tidak hanya mempengaruhi eksistensi saya, tetapi juga mengubah paradigma dalam melaksanakan supervisi akademik.

Dulu, supervisi akademik seringkali terasa sebagai evaluasi yang tegang dan kurang nyaman, dilakukan oleh supervisor dari pihak manajemen sekolah. Namun, sekarang, melalui perjalanan modul ini, paradigma supervisi akademik bermetamorfosis menjadi paradigma coaching dengan prinsip-prinsip yang membawa inspirasi dan kehangatan.

Ilmu-ilmu baru yang saya peroleh dari modul ini memberikan dorongan semangat yang luar biasa. Forum diskusi di sesi ruang kolaborasi dan elaborasi bukan sekadar tempat pertukaran ide, tetapi juga ladang subur bagi pemahaman mendalam tentang materi ini. Saya yakin bahwa pengalaman ini bukan hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga membentuk jiwa dan semangat saya untuk mengimplementasikan dengan penuh dedikasi.

Dengan kekayaan ilmu yang saya peroleh, saya berharap dapat menjadi seorang coach yang sangat terampil. Saya ingin menerapkan coaching tidak hanya dalam hubungan dengan rekan sejawat, tetapi juga dalam mendampingi murid dan orang-orang terdekat dalam menemukan solusi kreatif terhadap setiap tantangan. Semoga setiap langkah perjalanan ini membawa dampak positif, tidak hanya bagi diri saya sendiri, tetapi juga bagi mereka yang saya bimbing dan dorong untuk mencapai potensi terbaik dalam hidup mereka.

Sebagai seorang guru, mendapatkan ilmu baru melalui Modul 2.3 ini sungguh luar biasa. Saya mendapatkan banyak manfaat dari pengetahuan saya tentang coaching, yang tidak hanya berdampak pada kehidupan saya sendiri, tetapi juga mengubah cara pandang saya terhadap supervisi akademik.

Sebelumnya, supervisi akademik seringkali dianggap sebagai penilaian yang tegang dan tidak nyaman yang dilakukan oleh manajer sekolah oleh guru. Namun demikian, paradigma supervisi akademik telah berubah menjadi paradigma coaching dengan prinsip-prinsip yang memberi inspirasi.

Semangat saya sangat didorong oleh pengetahuan baru yang saya pelajari dari modul ini. Forum diskusi di sesi elaborasi dan kolaborasi bukan hanya tempat untuk bertukar ide tetapi juga tempat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik tersebut.

3. Pembelajaran (Findings)

Supervisi akademik menjadi landasan penting untuk memastikan bahwa proses pembelajaran di sekolah benar-benar mengutamakan kesejahteraan dan perkembangan setiap murid, serta pengembangan kompetensi diri setiap pendidik. Dalam hubungan antar-guru, peran seorang coach menjadi kunci untuk membimbing coachee dalam menemukan kekuatan pribadinya dalam konteks pembelajaran. Pendekatan komunikasi melalui proses coaching menjadi sebuah wadah dialog emansipatif, tercipta dalam ruang perjumpaan yang penuh kasih dan persaudaraan.

Paradigma berpikir coaching memberikan kerangka kerja yang menekankan fokus pada pengembangan coachee, sikap terbuka, kesadaran diri yang kuat, serta kemampuan untuk melihat peluang baru dan masa depan. Prinsip coaching yang melibatkan kemitraan, proses kreatif, dan maksimalisasi potensi menjadi landasan untuk mencapai hasil yang optimal. Kompetensi Inti Coaching, seperti kehadiran penuh, mendengarkan aktif, dan kemampuan mengajukan pertanyaan berbobot, menjadi keterampilan yang sangat penting dalam membangun hubungan coach-coachee yang efektif.

Supervisi akademik menjadi landasan penting untuk memastikan bahwa proses pembelajaran di sekolah mengutamakan kesejahteraan dan perkembangan setiap siswa serta pengembangan kompetensi pendidik. Peran seorang pelatih dalam hubungan antar-guru sangat penting untuk membantu pelatihnya menemukan kekuatan pribadinya dalam pembelajaran. Metode komunikasi melalui proses coaching menjadi sebuah tempat untuk berbicara secara emansipatif yang dibangun dalam lingkungan pertemuan yang penuh kasih sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun