Belakangan ini kita sering menyaksikan banyak orang yang tidak mendukung pemimpinnya dengan sepenuhnya. Ada orang-orang yang kita lihat secara terbuka dan agresif menyatakan ketidaksetujuannya. Namun lebih banyak pula yang diam, kemudian mengambil sikap menentang dan menantang.
      Apakah kita secara tidak sadar sudah mengembangkan kebiasan sikap pasif-agresif?
Tidak setuju, tetapi tidak menyatakannya, dan kemudian bersikap pasif, berdiam diri dan "melawan dalam hati". Sikap pasif -agresif ini bentuknya "iya-iya saja, tetapi tidak", seseorang seolah setuju untuk mengikuti perintah, namun menunda-nunda pelaksanaan perintah tersebut.
Saat perusahaan mengeluarkan program atau kebijakan tertentu, mereka yang pasif agresif  menyambut dengan energi negatif dan tidak mendukung melalui gerakan. Malah ketika arahan dan hasilnya tidak sesuai harapan dan target perusahaan, dengan mudah mereka berkomentar: "Tuh kan..., saya bilang juga apa...".
Hal yang paling berbahaya adalah sikap ini tidak terlihat nyata. Individu nampak seperti bersikap kooperatif, padahal sebenarnya resisten atau bahkan sama sekali berlawanan.Â
Bayangkan betapa banyaknya energi negatif yang membuat lingkungan kerja tidak kondusif, bila kita bekerja dengan orang-orang seperti ini.Â
Kebanyakan dari kita, tidak menyadari bahwa tumbuhnya sikap ini akan menggerogoti kinerja perusahaan, tanpa melihat ada yang salah. Hal yang terlihat adalah bahwa program, atau kebijakan tidak berjalan mulus, karena pelaksanaan seolah-olah terhambat tanpa alasan yang nyata.
      Jika kita terus menerus memupuk sikap pasif-agresif, kita bisa terjebak pada fenomena "pseudo-solution" dimana rapat-rapat diadakan untuk menanggulangi suatu permasalahan, banyak pendapat, banyak solusi bagus, tapi miskin pelaksanaan, miskin action.
Kita semua jelas perlu menjaga diri agar tidak mengembangkan sikap pasif agresif ini. Maka dari itu hal-hal yang dapat kita lakukan untuk terlepas dari perilaku pasif-agresif ini adalah:
- Terbuka dan mengatakan yang sebenarnya
- Berkomunikasi tanpa rasa ego
- Bersikap positif dan mampu melihat sisi positif dari sebuah keputusan
- Ikut berkontribusi menyelesaikan masalah di perusahaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H