Mohon tunggu...
TIARA NINGTIAS
TIARA NINGTIAS Mohon Tunggu... Human Resources - Redaktur Muda

Sanguin-Melankolis yang tertarik pada seni musik tari dan seni dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tenang, Semua Akan Baik-baik Saja

1 Agustus 2023   10:05 Diperbarui: 1 Agustus 2023   10:10 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesedihan, kesenangan, kesulitan dan kemudahan, ternyata tidak sesederhana yang kita bayangkan.
Ada kegembiraan yang disusul dengan kesedihan, dan adapula kesedihan yang menjadi awal akan hadirnya kebahagiaan. Tidak ada hidup yang hanya diberi kesenangan tanpa rasa sedih. Tidak ada pula pencapaian yang lahir tanpa masalah, hambatan dan ujian. Yaa... Begitulah dinamika hidup.

Tidak ada yang salah dengan kebahagiaan ataupun kesedihan yang datang, semua hanya tentang bagaimana kita bersikap yang tepat dan siap menerima apa yang akan datang. Tentu jawabannya, bersyukur saat bahagia dan bersabar serta berusaha tenang saat mendapat ujian ataupun masalah. 

Sabar dan tenang, sangat erat kaitannya. Biasanya orang yang tenang sabarnya sudah teruji. Di zaman yang penuh dengan dinamika sosial saat ini, untuk bisa bersikap sabar setiap saat memang sulit, namun bukan mustahil. Apapun keadaannya, setiap orang perlu untuk mampu mengendalikan diri dan bersikap tenang, terutama ketika mengalami masalah atau mengambil keputusan yang sangat penting. Karena ketika kita mampu mengendalikan diri, maka dunia pun akan mampu kita kendalikan.

Ciri-ciri orang yang sabar dan tenang adalah tidak panik, tidak galau ataupun baper, tidak emosi, tidak banyak bicara dan tifak caper . Keputusan yang diambil dengan bersikap tenang, biasanya akan lebih tepat dibandingkan dengan tergesa-gesa.

Orang yang tenang dan sabar akan terlihat lebih berwibawa dan berkharisma. Di lingkungannya pun ia akan sangat disenangi. Karena sikap tenang itu dapat menular ataupun memberikan energi positif terhadap sekitar, jadi jika dalam kondisi apapun kita berusaha tenang, maka kita akan lebih mudah mengendalikan diri dan situasi.

Sebaliknya orang yang selalu terburu-buru dan bersikap over acting, banyak drama, kharismanya tidak akan tercermin dan akan banyak orang yang menjadi tidak betah berada didekatnya.

Jangan biarkan emosi yang berlebih menghampiri, sehingga akhirnya kita tidak mampu mengendalikan perasaan dan perilaku kita. Tenang bukan berarti lamban, tapi berhenti sejenak, berusaha menetralisir emosi dan tersenyum kembali. Agar sikap dan keputusan yang diambil lebih tepat dan terarah. Tujuan pun akan lebih mudah tercapai. 

Lao zuu mengatakan, "Ketenangan merupakan sumber kekuatan yang besar". Hidup ini indah, sehingga kita perlu untuk menikmatinya. Dan untuk menikmati hidup tentu hati pikiran pun harus tenang.

Ketika mampu bersikap tenang, maka kita akan lebih mudah mendengarkan suara hati, merasakan karunia dan kebesaran Tuhan untuk selalu mengingat dan bertakwa kepada-Nya. Jika tubuh dan pikiran terasa lelah, coba beri waktu untuk rileks dan tenang sejenak.

Karena ketenangan akan diperoleh ketika kita mampu membebaskan diri dari khawatir yang berlebihan. Maka mari jadilah seperti lautan yang dalam, hening, tenang, mengagumkan tanpa perlu menjelaskan betapa dalam dan hebatnya  dirinya. Tenanglah, semua akan baik-baik saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun