Manusia merupakan makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan kerja sama dengan individu lain. Untuk mendapatkan  bantuan dan kerja sama dari orang lain tentu harus ada interaksi diantaranya. Eva Silvani Lawasi & Boge Triatmanto (2017) mengemukakan bahwa kerja sama tim merupakan cara paling efektif untuk bisa menyatukan beberapa individu dalam melaksanakan tugas-tugas mereka untuk mencapai tujuan pekerjaan dengan hasil yang lebih baik.
Di lingkungan sekolah kegiatan belajar mengajar sering menggunakan konsep kerja sama, baik berupa tugas individu maupun tugas kelompok. Mengenai kegiatan pembelajaran ini peserta didik harus terlibat dan dapat memberikan kontribusi agar tugas kelompok dapat terselesaikan dengan optimal. Suatu kelompok tidak dapat mencapai tujuannya apabila anggota kelompok tidak dapat berkolaborasi. Kurangnya kerja sama dapat berpengaruh terhadap menurunnya kepedulian antar peserta didik. Oleh karena itu, harus ada sikap kerja sama antar peserta didik di dalam kelas untuk mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan permasalahan ini mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Prajabatan bidang studi Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, akan memberikan layanan bimbingan klasikal dengan permainan simulasi dintaranya estafet bola rafia, menyususn menara korek api, dan puzzle misi rahasia. Penggunaan permainan simulasi ini harapannya dapat meningkatkan kualitas layanan BK agar lebih kreatif dan inovatif.
Permainan simulasi  pada prinsipnya merupakan metode yang memadukan karakteristik permainan (pemain, aturan, kerja sama, kompetisi) dengan karakteristik  simulasi (representasi  nyata). Bimbingan klasikal dimaksudkan sebagai cara menjelaskan suatu bahan bimbingan melalui perbuatan atau tigkah laku  yang dikemas dengan suasana bermain yang menyenangkan.
Permainan ini memiliki tujuan untuk melatih komunikasi dan kolaborasi kelompok untuk memindahkan bola menggunakan tali rafia. Setelah melakukan permainan konseli dapat mengetahui bagaimana cara menyelesaikan tantangan dengan satu tujuan yang sama.Â
Permainan ini memiliki tujuan untuk melatih kekompakan dan kesabaran setiap anggota kelompok ketika menyusun butir-butir korek api agar menjadi suatu merana. Permainan ini dapat meningkatkan kerja sama tim dan komunikasi antar konseli, karena mereka perlu berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.Â
Permainan ini memiliki tujuan untuk melatih strategi anggota kelompok dalam memecahkan suatu tantangan. Setelah melakukan permainan konseli dapat menyelesaikan misi dengan berdiskusi bersama kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan.Â
Melalui permainan simulasi ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar, membangun komunikasi yang baik antar peserta didik dan mampu mengatasi keterbatasan peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar. Permainan simulasi dalam BK dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendekati realitas, sehingga memungkinkan peserta didik dapat mengeksplorasi, berlatih, dan belajar dari pengalaman yang telah mereka lakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H