Pada Senin, 21 Agustus 2023 dikediaman Bapak Juhdi, Â Desa Kangkung Ilir, Semendawai Barat menggelar acara Tradisi "Warah (Nyungsung muli)". Tradisi ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Tradisi ini dilakukan yang bertujuan untuk menjemput mempelai wanita ke rumah mempelai pria. Tradisi ini juga sebagai bentuk pamitan kepada keluarga besar mempelai wanita bahwasanya mempelai pria ingin menikahi mempelai wanita, Dengan membawa keluarga besar dan seserahan pernikahan.
Pelayan, yakni seserahan pernikahan yang diberikan dari pihak keluarga besar mempelai pria kepada keluarga besar mempelai wanita. Isi dari seserahan pernikahan Adat Perkawinan dalam Marga Buay Pemuka Peliung,
Rasan Tua (adat terang). Orang tua laki-laki perempuan menghadap orang tua perempuan menyatakan hasratnya dengan sopan santun membawa satu sani (satu baki) dodol atau wajik.
Nerangko Pengatu, orang tua bujang membuat juadah dodol dan wajik 3 baka mewakilkan Penggawa Kampungnya untuk menghadap orang tua gadis yang diwakili oleh penggawa kampung itu.
Neranjak. Orang tua bujang membuat 5 baki dodol dan wajik menyuruh orang kampungnya untuk menghadap orang tua gadis yang dihadiri oleh penduduk kampungnya untuk melayani kedatangan rombongan bujang tadi.
Kilu Kasih (mintak keputusan). Orang tua bujang membuat 7 baki (sani) dodol dan wajik diiringi orang banyak menghadap kepada keluarga besar serta seluruh famili gadis. Biasanya keputusan ini dinyatakan orang tua gadis setelah 2 atau 3 hari kemudian, oleh pribadi masing-masing kenyataannya akhir-akhir ini diputuskan waktu pertemuan itu juga baik mengenai waktu perkawinan dan cara pelaksanaan serta uang jujur yang diminta.
Nyungsung Penganten, setelah hari perkawinan diresmikan, setelah pihak penganten pria menyiapkan apa-apa yang telah menjadi keputusan itu serta menyediakan 12 baka juadah (6 dodol dan 6 wajik), 2 dulang beras serta 2 telor itik tiap-tiap dulang, dua dulang ketan juga pakai telor itik, 1 dulang berisi sirih pinang, 2 atau lebih kelapa yang telah dicukur serta dihiasi (diteraju), 1 dulang berisi seperangkatan pakaian penganten perempuan serta 1 dulang kecil tempat uang jujur yang telah ditetapkan serta 1 tepak (kalau ada tepak mas atau tepak perak), ditutup dengan kain putih untuk pembicara yang akan diserahkannya paa pembicara sebelah penganten perempuan. Mulai dari nerangko pengatu s/d kilu kasih harus juga pakai satu dulang beradan satu dulang ketan diantara satu butir telur.
Warahan merupakan sastra tutur yang hidup di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, yang dituturkan dalam bahasa berirama (prosa, liris) pada acara tertentu. Penutur warahan biasanya Ketua Adat atau orang yang dipilih oleh rapat adat, yaitu orang yang memiliki kemampuan.Rejung menunjukkan ungkapan perasaan seseorang yang disampaikan melalui tembang, baik tentang diri sendiri maupun tentang keadaan masyarakat di sekitar. Biasanya Rejung ditembangkan oleh seseorang dengan menggunakan gerigik (tempat air dari bambu). Rejung ditampilkan pada acara-acara hajatan di masyarakat, ataupun untuk menghibur keluarga yang sedang berkabung.