Gotong royong akan jauh lebih meringankan dibanding kerja sendiri-sendiri. Apa yang diusahakan terhadap orang lain tentu memiliki dampak positif dan direkam.Â
Demikianlah peneguhan dari Paus Fransiskus. "Tak seorang pun aman jika yang lainnya tidak aman. Sebab, tindakan yang kita lakukan akan memiliki efek kepada yang lain. Apa yang kita kerjakan hari ini akan berefek pada hari berikutnya".
Terhadap isi bumi yang lain, berlaku apa yang dipesankan Paus Fransiskus. Merawat alam dengan penuh kasih menjadi jembatan persaudaraan bagi manusia untuk lebih erat dan dekat dengan tumbuhan, hewan, dan benda-benda kosmik.
Selain oleh karena siklus alamiah, krisis dan kerusakan lingkungan dewasa ini adalah ulah kenakalan pikiran dan tangan manusia. Untuk itu, manusia harus bertobat.Â
Dalam ranah ekologis, bertobat artinya perubahan dan pembaruan pola pikir. Pendidikan ekologis sudah sangat mendesak untuk digiatkan, terutama bagi anggota keluarga di rumah. Dalam Ensiklik Laudato Si' (24 Mei 2015), Paus Fransiskus sungguh menekankan urgensi pendidikan ekologis ini.
Pewarisan kebiasaan yang tidak ekologis kepada generasi muda harus dihentikan. Ajaran sesat yang menyiksa bumi justru akan berisiko fatal kedepannya. Generasi muda akan menjadi semakin bar-bar.Â
Bahkan, mereka tidak akan dapat menikmati kemegahan Allah yang tersembunyi dalam ciptaan-Nya. Mereka hanya akan membaca atau mendengarnya dari dongeng, cerita, atau rekaman sejarah.
Aksi sederhana
Setelah membaca dan mendalami berita dari Tahta Suci di atas, muncul gumam di hati: "Sudah saatnya kita beraksi!".
Sederhana saja, tapi sarat makna dan edukatif. Dalam konteks masa pandemi ini: kita setia menjaga protokol kesehatan,(pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, kurangi pergerakan, dan vaksinasi) agar orang lain tidak sakit karena kelalaian kita. Selain itu, mari kita berbagi kepada tetangga kita yang butuh dibantu.
Sampah-sampah yang kita hasilkan dari alat kesehatan seperti masker atau sarung tangan, jangan dibuang sembarang. Kemaslah sampah itu dan taruhlah di tempat sampah dengan kode agar orang tidak menyentuhnya.