Ketiga, niat semakin dimurnikan dan diuji. Tak sedikit umat Islam bertahan hingga hari kemenangan. Niat tulus memang terkadang harus mendapat ujian, bahkan ujian yang berat sekalipun. Dengan adanya pandemi Covid, niat itu semakin terasah. Bahwa, pandemi tidak mematahkan ketulusan hati untuk berbenah. Malahan, pandemi memberikan sudut pandang lain untuk membina keteguhan imam pada Allah SWT.
Keempat, rasa solidaritas berkembang. Pandemi mengajarkan umat Islam untuk membuka hati dan membina niat untuk peduli pada sesama yang merasakan efek pandemi. Dengan beramal, doa dan niat suci dalam melakukan puasa semakin sempurna.Â
***
Apakah ini berlaku juga dengan Ramadhan 2021? Tentu. Dalam berpuasa di tengah pandemi Covid-19 yang belum pulih ini (walau sudah lebih legowo sedikit), setiap umat Islam tentunya harus tetap membina doa dan niat yang tulus. Tetaplah tunaikan ibadahmu, murnikan niatmu, dan bersoliderlah dengan mereka yang membutuhkan. Maka, puasamu akan semakin sempurna.
Ujian akan tetap selalu ada. Akan tetapi, jangan berhenti pada kesulitan itu dan mencoba mencari alasan untuk ini atau untuk itu. Tetaplah setia dan bertahan hingga hari kemenangan. Suka cita di depan menanti bagi orang yang optimis. Tetap patuhi protokol kesehatan dan aturan dari pemerintah.Â
Jangan gagal, Saudara-saudariku kaum Muslim. Selamat Menunaikan Ibadah Puasamu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H