Mohon tunggu...
JPIC Kapusin Medan
JPIC Kapusin Medan Mohon Tunggu... Lainnya - Capuchin Brother

Fransiskan Kapusin

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bekerja Tanpa Doa, Rasanya Kering!

8 Februari 2021   11:29 Diperbarui: 8 Februari 2021   11:34 1715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu lagi adalah roh. Bagian ini disebut juga ruh. Berbeda dengan jiwa, roh berhubungan dengan hal-hal rohaniah, spiritual, kehidupan, yang memberikan daya bagi tubuh dan jiwa bergerak dan bekerja. Roh tak dapat dilihat, namun juga punya kebutuhan yang tidak boleh diabaikan. Kebutuhan itu adalah doa, meditasi, semedi, dan pelatihan-pelatihan spiritual. Kalau kebutuhan roh tak dipenuhi, maka tubuh dan jiwa akan mengalami gangguan, termasuklah tadi kekeringan batin di tengah kemakmuran tubuh dan jiwa.

Maka, sudah jelas. Manusia terdiri dari tiga bagian. Satu ke bagian yang lain terikat dan berhubungan. Tidak boleh terpisah. Kalau itu terpisah, maka akan ada efeknya, baik fisik, kejiwaan, maupun batin. Mengapa? Sederhana, karena itulah unsur yang sama-sama membentuk manusia dan membuat manusia ada dan mengada di bumi. 

Berdoalah dan Bekerjalah: Kunci Sukses Worklife

Selain usaha dan kerja keras, kesuksesan worklife juga dipengaruhi oleh unsur olah rohani (doa). Orang mengatakan bahwa hidup harian manusia itu dibagi tiga potongan, ibarat pizza; satu bagian kerja, satu bagian sosial, dan satu bagian relaksasi/hiburan. Masing-masing bagian diisi dengan optimal dan maksimal. Ketika kerja, yah kerjalah dengan sungguh-sungguh; ketika bersosial, bersosiallah dengan baik; dan ketika rekreasi, rekreasilah dengan riang dan relaks. Untuk itu, perlu ketajaman memanajemen diri, waktu, dan keinginan agar tidak melompat-lompat; kadang di tengah kerja ingin rekreasi, atau di tengah rekreasi pikiran sibuk dengan kerja, atau di tengah bergaul dengan orang, muncul hasrat mau kerja. 

Lantas, dimanakah potongan doa itu? Doa itu tidak dipotong-potong. Tapi, doanya ada di seluruh lingkaran itu. Kenapa? Yah, doa itu menjadi makanan rohani yang menemani jiwa dan tubuh dalam menjalani ketiga bagian. Roh akan selalu ada menemani tubuh dan jiwa dalam tugas dan pekerjaan apa pun. Maka, roh tidak hanya ada dalam potongan-potongan kecil. 

Dalam kegiatan apa pun yang kita lakukan, roh ada. Entah bekerja, bersosialisasi, dan rekreasi, roh ada di diri kita. Maka, tak salah rasanya kalau sembari bekerja pun roh itu diberikan makanannya. Kan, tidak salah kalau sambil kerja, ada doa yang diucapkan atau dilafaskan. Agar, tubuh dan jiwa tetap memiliki spirit dan daya. Doa tidak hanya diucapkan sebelum atau sesudah bekerja. Tapi, kapan saja.

Berdoalah dan bekerjalah. Jangan hanya berdoa tanpa bekerja, karena itu namanya kesia-sian belaka. Atau jangan juga bekerja tanpa berdoa, karena kita akan merasa kering secara batiniah, ada yang kurang. Tetapi, berdoa dan bekerja dalam satu fase harian. Yah, mungkin ngak sukses-sukse amat, tapi kita bisa enjoy life dan bahagia, serta puas atas capaian yang sudah dilakukan. Kita juga akan terlatih bersyukur atas kemakmuran dan kesulitan atas tugas-tugas dan pekerjaan harian yang kita dapatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun