Mohon tunggu...
JPIC Kapusin Medan
JPIC Kapusin Medan Mohon Tunggu... Lainnya - Capuchin Brother

Fransiskan Kapusin

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mau Dibuang ke Mana Sampah APD Kita?

14 Januari 2021   22:44 Diperbarui: 14 Januari 2021   22:47 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam.

Kasus positif Covid di Indonesia makin hari makin tinggi. Entah bagaimana keadaan ini dapat diatasi dengan ampuh. Padahal pemerintah dan tim kesehatan sudah mendeklarasikan agar setiap orang setia dan displin dengan prokes: pakai masker, cuci tangan, jaga jarak. Baru-baru ini, ada lagi langkah penting yakni 3T: tracing (pelacakan), testing (pemeriksaan dini), dan treatment (perawatan). Tampaknya, prokes ini tidak mujarab. Ini masalah pertama. 

Masalah kedua: berbarengan dengan melonjaknya kasus positif Covid 19 di Indonesia, melonjak pulalah sampah APD khususnya masker sekali pakai. Kompas.com per 06 Januari 2021 merilis data dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Oseanografi yang bekerja sama dengan IPB dan Universitas Terbuka terkait sampah medis selama masa pandemi, khususnya Maret-April 2020. Lokasi penelitian adalah Sungai Marunda dan Cilincing yang menuju Teluk Jakarta.

Reza Cordova, peneliti LIPI menjelaskan bahwa jumlah sampah APD sangat mencolok  sebelum pandemi, yakni sekitar 15-16% dari sampah di aliran sungai. Ada 780 item atau sekitar 0,13 ton setiap hari sampah APD yang terbuang di aliran sungai. Untuk lebih jelasnya lagi, bisa diakurasi di sciencedirect.com Selain di aliran sungai, sampah APD, terutama masker kerap ditemui di jalanan dan tempat umum lainnya. Pemprov DKI Jakarta telah menangani ribuan kilogram sampah masker bekas sekali pakai. Masker yang didapat pun masih utuh.

Dampak Limbah APD (Luas) yang Berserakan 

Masih dari sumber yang sama, kita perlu tahu dan cermat terhadap dampak limbah APD yang dibuang sembarangan.

1. Sampah medis membawa patogen.

2. Ada kemungkinan meningkatnya mikroplastik di lautan. Mikroplastik beracun dan berbahaya bagi lingkungan hidup dan manusia. Dampak terburuk jika mikroplastik terkonsumsi adalah tumor pada saluran pencernaan.

3. Ada juga laporan menarik dari liputan6.com. Dikatakan bahwa di Malaysia, sejumlah ekor monyet ditemukan mengunyah tali masker yang terbuang di jalanan. 

Di Inggris, Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals) menyelamatkan seekor burung camar yang kakinya tersangkut tali masker selama beberapa hari. Di Brasil, ditemukan sebuah masker bekas di perut seekor penguin. Di pantai Miami, ditemukan sejumlah bangkai ikan yang mati akibat masker. Operation Mer Propre di Perancis pun menemukan seekor kepiting yang mati karena terperangkap masker di Mediterania pada September 2020 yang lalu.

4. Di daerah masing-masing, dapat kita temui dan amati sendiri problematika masker (dan alat APD) yang dibuang secara sembarangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun