01 Januari 2021. Hari pertama di 2021. Jumat pertama kesatu dari 12 jumat pertama sepanjang 2021. Hari Raya Maria Bunda Allah.
"Adalah kasih Tuhan yang mengatar kita masing-masing melewati 2020 dan melangkah di rel 2021"
Santa Maria adalah seorang model untuk beriman. Bagi umat Katolik, Maria mendapat tempat yang sungguh sangat istimewa oleh karena Allah memberikan rahmat itu baginya.Â
Maka, atas refleksi yang panjang dan mendalam, dalam ajaran Katolik, dirumuskan 4 dogma terkait Santa Maria. Pertama, Santa Maria adalah Bunda Allah. Kedua, Maria tetap Perawan. Ketiga, Maria dikandung tanpa noda dosa asal. Keempat, Maria diangkat ke surga tubuh dan jiwanya. Dan, teristimewa hari ini, dogma pertama dirayakan; Maria Bunda Allah.
Tempat istimewa bagi Maria tidak pernah terlepas dan akan selalu dalam rencana keselamatan dari Allah. Maria, seorang manusia biasa, telah lama dipilih Allah dan dikhususkan untuk rencana keselamatan dalam diri yang dikandungnya, yakni Yesus Kristus.Â
Maria terbuka dan siap serta setia untuk berkata "ya" pada segala rencana Tuhan. Ia tahu bahwa rencana Tuhan tidak akan selalu mulus dan enak, akan ada duri, kerikil, cambuk, dan sengsara. Namun, Maria siap menanggung jalan salib itu bersama dengan Puteranya.
Ia sungguh menjadi model iman. Ia sungguh menjadi model kesetiaan. Ia sungguh menjadi model peziarahan.
Kepada manusia, Allah telah memberikan nafas kehidupan dan segala isi bumi untuk dikembangkan dan dipelihara. Manusia mendapat tugas dan kewajiban untuk menjadi co-creator. Agar berlangsung rantai kehidupan, manusia mesti mengusahakan agar di bumi ini ada kontinuitas.Â
Kalau kepada kita diberikan kesehatan, maka kesehatan itu perlu dipertahankan dan dilanjutkan. Agar, kehidupan yang normal terjaga. Kalau kepada kita diberkan kebahagiaan, maka itu perlu dibagikan kepada orang lain agar kita tidak enak sendiri. Kalau kepada kita diberikan kekayaan, maka kekayaan itu perlu didermakan agar banyak orang merasakan kepedulian dari sesamanya.Â
Maria, telah mendapatkan bagian yang sungguh luar biasa dari Allah. Ia tidak menanamnya sendiri. Ia tidak menyimpan itu secara pribadi, tetapi dibagikannya kepada sesama, meski tidak selalu tampak dengan terang. Maria tidak menjadi nomor satu. Ia selalu berada di belakang Yesus sendiri.
Maria mencari Yesus di antara kerumunan orang. Tetapi, jawaban Yesus cukup menohok, "IbuKu dan saudaraKu, ialah mereka yang melakukan rencana Allah!". Maria tidak marah dan kesal.Â