Mohon tunggu...
JPIC Kapusin Medan
JPIC Kapusin Medan Mohon Tunggu... Lainnya - Capuchin Brother

Fransiskan Kapusin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yesus, Sang Juru Selamatku

26 Desember 2020   10:00 Diperbarui: 26 Desember 2020   10:02 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak terasa,

Masa penantian telah berlalu

Malam ini, lahir bagi dunia Sang Juruselamat yaitu Yesus Kristus Putera Allah

            Seperti biasanya,

            Malam natal menjadi kenangan yang tak terhapus sepanjang usia

            Namun...

            Lautan bumi kini berubah, manusia beradu tuk menyelamatkan jiwa

            Dari  wabah korona yang menggetarkan bumi

Seluruh ciptaan tampak diam membisu

Pancaran cahaya lampu-lampu natal tak kuasa menembus jiwa

Pohon natal yang selalu tampil unik dan mempesona, kini bagaikan tumpukan daun yang menyemakkan

            Di malam sunyi ini, walau hati resah gelisah,

            Kutetap melangkah ke dalam bait-Mu yang kudus

            Bersujud, seraya melantunkan nada-nada pujian dan harapan seluruh dunia

Dunia yang menjerit menantikan keselamatan

Dunia yang berduka menuntut keadilan

Dunia yang kelam mengharapkan secercah harapan iman

            Sembari berdoa, air mata menghampiri wajahku

            Teringat mereka yang tak bisa merayakan natal malam ini

Pelan-pelan kuarahkan pandanganku, menuju kandang natal

Disana kulihat bayi Yesus

Tampak gembira dan penuh kasih

Memancarkan pengharapan

            Seketika itu aku sadar, Yesus sungguh lahir, lahir di tengah dunia

            Bagiku, bagumu, dan bagi dunia yang menderita

Wahai umat manusia mari dan lihatlah,

Sang Juruselamat dunia,

Dia lahir untuk menghapus air mata

Mengalirkan kehidupan baru, bagi setiap insan

            Oh bayi Yesus Sang Juruselamatku

            Kelahiran-Mu membawa makna dan suka cita bagi jiwaku

            Kesedihanku kau ubah menjadi kemanisan

            Semoga kedatangan-Mu, umat manusia hidup dalam damai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun