Mohon tunggu...
Tian Hite
Tian Hite Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Kristian Sihite adalah seorang fotografer asal Yogyakarta, menggunakan keahliannya dalam memotret untuk menggambarkan realitas sosial, politik, dan budaya yang seringkali terabaikan atau diabaikan oleh masyarakat. Kristian berusaha untuk memberikan suara kepada mereka yang sering kali tidak memiliki platform untuk berbicara.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Potret Penenun dalam Maestro yang Tak Tampak Karya Dewie Bukit

7 Juni 2024   10:51 Diperbarui: 7 Juni 2024   11:27 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hirim Samosir Sumber : Dewi Sartika Bukit (2022) 

MAESTRO YANG TAK TAMPAK 

Bayangkanlah Batak tanpa ulos?

 Itulah bayangan-pertanyaan paling menggelisahkan Dewi Sartika Bukit (l. 1981) setelah bertemu dengan seorang perempuan pengulos di sebuah kampung di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara, pada 2018. 

Dengan bayangan-pertanyaan itu, Dewi Sartika Bukit terpanggil untuk menjawabnya secara saksama melalui riset etnografis pada akhir 2022. Hasilnya, ratusan foto dan film dokumenter yang meyakinkan bahwa tanpa ulos dan perempuan pengulos, Batak akan kehilangan "nama" sehingga Batak bakal "berlubang" di jantung kebudayaannya. 

Itu sebabnya, ulos bukan sekadar selembar kain, melainkan penanda eksistensial Batak. Itu sebabnya pula perempuan pengulos bukan pembuat kain belaka, melainkan pencipta dan penjaga martabat Batak. Tanpa mereka, bisa dipastikan, ulos akan punah dan sirna pulalah sesuatu yang berharga dalam kebudayaan Batak. 

Anna Linceria Siahaan Sumber : Dewi Sartika Bukit (2022) 
Anna Linceria Siahaan Sumber : Dewi Sartika Bukit (2022) 

Maka, bisa dimengerti jika Dewi Sartika Bukit, alumnus Fakultas Seni dan Media Rekam, Jurusan Fotografi, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, dengan foto dan film dokumenter, berikhtiar memberikan harga kepada ulos dan perempuan pembuat ulos yang hampir-hampir tak teracuhkan, kalau bukan tersia-siakan, di sejumlah kampung di seputar Danau Toba. 

Mastiar Nababan Sumber : Dewi Sartika Bukit (2022)
Mastiar Nababan Sumber : Dewi Sartika Bukit (2022)
Dengan itu, tepatlah jika Dewi Sartika Bukit, alumnus Program Pascasarjana Penciptaan Fotografi ISI Yogyakarta ini mengakui dan menghormati perempuan pengulos sebagai "Maestro yang Tak Tampak".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun