Mohon tunggu...
Tiana
Tiana Mohon Tunggu... Freelancer - Slow Reader

Love book and sky. Slow Reader and Autumn Lover.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Resensi Novel] Menjelajah Kidung Kasih Dalam Pesonanya "Bandung Menjelang Pagi" Karya Brian Khrisna

1 Februari 2025   19:41 Diperbarui: 1 Februari 2025   19:48 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Bandung Menjelang Pagi Karya Brian Khrisna (Sumber: Dokumen Pribadi)

1. Identitas Novel

Novel yang di rilis pada 03 Juli 2024 dan diterbitkan oleh penerbit Mediakita ini diberi judul "Bandung Menjelang Pagi" hasil coretan tangan Brian Khrisna bergenre Fiksi dengan total 300 halaman dan bernomor ISBN : 978-979-794-811-5.

2. Orentasi Novel 

Romansa kasih yang dibalut dengan pesona alam saat menjelang fajar menjadi salah satu plot yang paling romantis dari kisah yang ingin disampaikan dalam novel ini. Perjuangan cinta seorang anak muda bernama Dipha yang jatuh cinta dengan seorang gadis manis bernama Vinda melengkapi kidung kasih yang menggema dalam balutan kota yang mendapat julukan kota kembang ini, namun dibalik pesonanya, kota ini menyimpan banyak kisah kelam dan mencekam dan tidak segan-segan mengoyak hati akan kenyataan pahit yang tersimpan rapi.

3. Sinopsis Novel

Menjelang pagi, Bandung berubah menjadi kota yang tak lagi sama. Malam terasa sangat panjang dan lebih mencekam dari kelam. Para bandit, pemadat, tukang judi, bocah geng motor, begundal graffiti, semuanya berkeliaran bak tikus-tikus ketika air got meluap.

Di kota ini, Dipha adalah bocah berandalam yang mampu mengerjakan apa saja. Berjualan bacang di Asia Afrika, pelayan kafe di Braga, buruh angkut kertas di Pajagalan, ataupun buruh kain di Tamin. Apapun ia lakukan untuk bertahan hidup. Kemampuannya untuk mengerjakan apa saja itu membawanya bertemu dengan seorang gadis misterius bernama Vinda yang ngotot minta dicarikan tempat tinggal dengan segala syarat yang tak masuk akal.

Vinda sangat mencintai Bandung begitu bertolak belakang dengan Dipha yang sudah mengenal betapa bobroknya kota itu ketika menjelang pagi, Asia Afrika, Braga, Dago, Kalipah Apo, Astana Anyar, Banceuy, Jalan ABC, dan seluruh jalan-jalan tikus di kota Bandung menjadi saksi tumbuhnya perasaan di antara keduanya.

Namun, sayangnya mereka berdua kerap lupa, bahwa sejatinya, oleh-oleh paling khas dari kota Bandung adalah Patah Hati.

4. Kelebihan Novel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun