Kegiatan sosialisasi ini diadakan oleh Program Mahasiswa Berdesa (PROMAHADESA), Universitas Jember dengan memanfaatan kulit kakao. Kulit ini akan digunakan sebagai penjernih minyak jelantah berbasis bio-adsorben di perkebunan Kedaton Dusun Prapah, Desa Panti, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur dengan dosen pembimbing lapangan Istiqomah Rahmawati, S.Si., M,Si. Â Pada tahun 2020 telah menjadi penurunan drastis harga kakao, hal tersebut mengakibatkan harga jual kakao tidak dapat menutupi biaya perawatan dan panen kako. Berdasarkan permasalahan tersebut, kami memanfaatkan kulit kakao untuk diolah sebagai bahan adsorben untuk memurnikan minyak jelantah yang dilakukan menggunakan alat purification oil. Â Selain menjernihkan, alat ini juga dapat mengurangi bau tidak sedap pada minyak jelantah.
Alat ini dibuat dengan menggunakan galon yang memiliki keran yang digunakan sebagai penampung minyak yang telah dijernihkan, dan diatasnya terdapat botol yang telah berisi bahan-bahan yang digunakan untuk penjernihan. bahan ini berupa batu zeloit pada bagian paling atas, hal ini berfungsi untuk dapat menangkap partikel-partikel kecil seperti logam berat, bahan organic dan lainnya yang ada pada minyak melalui pori-pori halus dari batu. selanjutnya pada bawah batu zeloit diberi kapas sebagai penyaring kedua yaitu untuk mengakap partikel-partikel yang masih dapat lewat pada penyaringan dengan zeloit, maka selanjutnya dibawah kapas terdapat arang aktif yang berasal dari kakao. arang aktif berfungsi untuk menyerap zat-zat atau mineral yang mecemari minyak. Telah dilakukan uji coba pada alat yang telah dibuat dan diketahui  bahwa alat yang telah dibuat dapat menjernihkan minyak jelantah yang telah keruh menjadi lebih jernih. Pemanfaatan minyak jelantah yang telah dijernihkan ini untuk membuat produk berupa lilin aroma. Pemilihan pembuatan produk ini karena proses pembuatannya yang mudah dibandingkan dengan pemanfaatan minyak jelantah lainnya. Kegiatan ini tidak hanya sebagai pembelajaran bersama, tetapi juga sebagai inovasi baru bagi masyarakat setempat untuk memanfaatkan limbah kulit kakao. Agar dapat meningkatkan nilai ekonomis dan  memberikan dampak positif bagi masyarakat serta dapat digunakan untuk kegiatan berkelanjutan.
Kegiatan promahadesa ini juga diapresiasi oleh Bapak Kepala Desa Panti. Menurut beliau kegiatan ini bermanfaat bagi ibu rumah tangga perkebunan kedaton untuk menambah perekonomian karena minyak jelantah ini dapat dibuat lilin yang dapat dijual. Selain itu, bapak kades juga menyarankan untuk berkolaborasi dengan Pokdarwis dan Bumdes Panti untuk menambah daya tarik konsumen dan menambah nilai jual produk. Hal tersebut juga direspon baik oleh Pokdarwis dan Bumdes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H