Sains informasi merupakan jurusan yang masih langka untuk dikenal, ketika saya ditanyakan "kamu kuliah ambil jurusan apa?" dan saya menjawabnya di "Sains Informasi", orang-orang yang mendengarnya pasti masih bingung dan menanyakan "itu jurusan apa?".
Jurusan Sains Informasi merupakan jurusan yang mempelajari bagaimana proses informasi dari data hingga menjadi dokumen yang nantinya akan ada di dalam diri atau dimiliki orang secara kognitif. Jurusan ini hanya ada satu-satunya di Indonesia, yaitu di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta. Pada awalnya, saya kira sains informasi akan berada di Fakultas Ilmu Komputer yang mana berdampingan dengan jurusan sistem informasi, tetapi setelah saya pahami lebih dalam, ternyata tidak. Lalu, apa perbedaan yang mendasar dari kedua jurusan tersebut?
Sains informasi dan sistem informasi merupakan dua bidang yang terkait tetapi memiliki perbedaan yang mendasar pada fokus utamanya. Sistem informasi merupakan bidang yang berkaitan dengan pengelolaan, pengembangan, dan pemeliharaan komputer dan perangkat lunak untuk menyimpan, mengelola, dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi atau bisnis. Fokus utamanya adalah pada teknologi informasi. Sedangkan, sains informasi adalah bidang ilmu yang lebih luas yang mencakup studi tentang aspek-aspek ilmiah dari informasi, termasuk proses pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, dan penyebaran informasi.
Bidang ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana informasi dihasilkan, diproses, dan dikomunikasikan, serta dampaknya terhadap masyarakat dan budaya. Sains informasi juga mempelajari aspek psikologis, sosial, dan teknis dari informasi, serta bagaimana informasi dapat memengaruhi perilaku manusia, pola komunikasi, dan dinamika masyarakat. Singkatnya, Sistem Informasi mencakup hanya mencakup teknologi dan informasi, sedangkan Sains Informasi mencakup lebih luas yaitu, teknologi, informasi, dan sosial. Maka dari itu, sains informasi bisa berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Selama saya berkuliah di jurusan ini, saya mengalami banyak culture shock. Mungkin karena awalnya saya berasal dari latar belakang Saintek dan tiba-tiba berpindah ke ranah Soshum. Saya yang sebelumnya terbiasa dengan perhitungan kini harus terbiasa dengan teori, teori, dan teori. Awalnya, saya merasa kewalahan dan sulit memahami, terutama dengan penggunaan Bahasa yang kompleks bagi saya yang baru saja lulus dari SMA. Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai terbiasa dan menemukan keseruan dalam perubahan tersebut.
Yang menarik dari jurusan ini adalah kombinasi antara pemahaman tentang teknologi informasi dan ilmu sosial, terutama dalam proses penciptaan, pengelolaan, dan penyebaran informasi. Di sini, saya belajar betapa pentingnya literasi digital bagi masyarakat di era society 5.0. Saya juga mempelajari bagaimana informasi dapat memengaruhi masyarakat, budaya, komunikasi, dan perilaku, serta mengikuti perkembangan terkini dalam teknologi informasi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things, big data, dan hal-hal lainnya. Melihat jurusan ini akan selalu dibutuhkan di masa yang akan datang, saya berharap jurusan ini bisa semakin dikenal dan diminati oleh banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H