Mohon tunggu...
Tiara Abdhie
Tiara Abdhie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta program studi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Arah Tuju Retorika Dakwah

3 Juli 2024   04:24 Diperbarui: 3 Juli 2024   04:25 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin dan Tiara ABdhie

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah jakarta

Allah Swt. Telah menyebutkan tujuan dari dakwah di dalam firman-Nya yang berarti, "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung" (QS. Ali Imran/3: 104).

Juga sebagaimana yang tertulis di dalam Quran Surat Ali Imran ayat 110 yang artinya, "Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, karena kalian menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka.Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik".

Disebutkan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim tentang teknik untuk mencapai  tujuan dakwah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw. "Barangsiapa  yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman".

Terdapat lima tujuan di dalam retorika jika dilihat berdasarkan isi pesan yang ingin disampaikan, yaitu informatif, persuasifF, rekreatif, edukatif, dan juga advokatif. Kelima tujuan retorika ini berkaitan erat dengan tujuan dakwah yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah daripada kemungkaran.

Sementara itu, terdapat setidaknya dua tujuan retorika jika dilihat dari segi cara penyampaian pesan. Dua tujuan itu adalah monologika dan dialogika. Monologika berarti penyampaian pesan yang monolog atau hanya searah. Sedangkan dialogika berarti penyampaian pesan dua arah.

Dapat ditemukan banyak riwayat Nabi yang berkaitan dengan dakwah dialogika ini. Salah satunya terdapat di dalam kitab Fathush Shamad. Di dalamnya terdapat sebuah hadists Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, "Dalam satu perjalanan, kami bersama Rasulullah. Sekonyong-konyong seorang Arab pedalaman mendekat".

Nabi bertanya sebagai respons terhadap pernyataan tersebut, " Wahai kisanak, kamu hendak kemana?" Orang itu menjawab, "Hendak pulang ke keluargaku". "Apakah kisanak menginginkan kebaikan?", seloroh Nabi. Orang itu menjawab, "Apakah itu?"

"Kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan (kamu bersaksi) bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan rasul-Nya," jawab Nabi.  Namun orang itu membalas, "Siapa saja yang akan bersaksi kepadamu untuk (membenarkan) ucapan tersebut?" Nabi menjawab pertanyaan orang Arab pedalaman ini dengan tangkas, "Pohon ini atau buah ini".

Pohon yang dimaksud oleh Nabi merupakan sebuah pohon di tepi jurang. Pohon itu seolah didekatkan oleh bumi untuk berada di hadapan Nabi. Ketika Nabi bersyahadat sebanyak tiga kali, pohon tersebut mengikuti Nabi bersyahadat. Setelahnya, pohon tersebut kembali ke tempat semula.

Riwayat selanjutnya dapat ditemukan di dalam Kitab Al-Mawaidz Al-Ushfuriyah. Dalam kitab ini, Syaikh Muhammad bin Abi Bakar menulis tentang keislaman yang diawali dari mimpi. Dimana dalam mimpinya ia melihat matahari dan bulan di dalam kamarnya di Syam.

Matahari dan bulan itu berada dalam errat dekapan tangannya. Ia pun melilit bulan dan matahari tersebut dengan sorban untuk menahannya agar tidak pergi. Ketika terbangun ia pun bergegas untuk menemui pendeta Nasrani yang beriman dengan agama Islam untuk mengetahui takwil mimipinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun