Oleh: Syamsul Yakin dan Tiara Abdhie
Dosen dan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan komunikasi melalui retorika, baik retorika lisan maupun tulisan. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah penggunaaan bahasa. Bahasa yang digunakan dalam retorika adalah bahasa yang formal dan sesuai dengan kaidah kebahasaan Indonesia.
Disamping itu, bahasa asing seperti bahasa gaul dan bahasa daerah perlu dijadikan selingan dalam komunikasi retorika. Kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan keyakinan audiens, mempererat antar orator dan audiens, sekaligus menjadi pencair suasana.
Hal kedua yang harus diperhatikan adalah dasar informasi. Pesan yang disampaikan di dalam retorika haruslah berdasarkan data, yakni segala sesuatu yang ada, nyata dan tertangkap oleh indra manusia, yang bersifat orisinal. Singkatnya, data adalah fakta mentah.
Dalam arti lain, materi yang disampaikan di dalam retorika didasari oleh fakta. Pada umumnya, siapapun dapat melakukan verifikasi terhadap fakta.
Hal ketiga yang membutuhkan perhatian adalah adanya riset, yaitu kegiatan penelitian yang melalui proses pengumpulan data, analisis, dan menentukan kesimpulan. Contoh dari hal yang paling banyak diteliti adalah keadan sosial, seperti pendapatan masyarakat, perbandingan jumlah ras, dan lain sebagainya.
itulah hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan bahasa komunikasi retorika yang tentunya butuh akan pembiasaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H