Dalam kehidupan sosial, interaksi antar individu merupakan hal yang sangat esensial. Maka setiap kegiatan yang ada di dalam kehidupan manusia tentunya membutuhkan komunikasi. Begitu banyak bentuk komunikasi, salah satu diantaranya adalah retorika.
Istilah retorika dapat ditemukan dalam perbendaharaan bahasa inggris yaitu rhectoric yang berarti kepandaian berbicara atau berpidato (Echols, 1975:485), juga bisa diartikan sama dengan istilah public speaking, yang artinya berbicara di depan umum dengan prinsip menggunakan segala Teknik dan strategi komunikasi demi berhasilnya memengaruhi orang banyak (Carnigie, 2013:11). Dapat ditarik kesimpulan bahwa retorika merupakan penggunaan kata-kata yang baik dan efektif untuk berbicara di depan umum.
Ada banyak aspek di dalam kehidupan yang mengharuskan untuk mengaplikasikan retorika. Mulai dari lingkungan sosial, pendidikan, sampai ranah politik. Ada beberapa jenis retorika yang sangat sering ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah retorika penceramah, retorika politisi, dan retorika pemerintah. Untuk memahami lebih lanjut, berikut penjelasannya;
- RETORIKA PENCERAMAH
Retorika penceramah atau retorika dakwah adalah bentuk komunikasi dengan menggunakan cara yang dapat menarik perhatian dan mudah dimengerti untuk melakukan pendekatan yang lebih akrab dan manusiawi dalam hal menyeru kepada ajaran Allah Swt. Yang disampaikan kepada khalayak ramai, dengan berasas pada dalil naqli (Al-Quran dan hadits) dan dalil aqli (pemikiran manusia).
Di zaman sekarang ini, hampir seluruh pendakwah telah menggunakan metode retorika dalam menyebarluaskan dakwahnya. Dengan retorika, para pendakwah dapat lebih mudah berinteraksi dengan jamaahnya. Jamaah juga dapat menerima ajaran yang disampaikan dengan lebih baik.
Retorika politik adalah alat persuasif yang dapat menarik perhatian masyarakat dengan tujuan untuk membujuk masyarakat agar mendukung suatu tujuan politik. Ada beberapa jenis retorika politik, antara lain forensik, deliberatif, dan demonstratif. Retorika forensik didasarkan pada masa lalu untuk menentukan benar atau salahnya suatu persoalan, retorika deliberatif disampaikan dengan maksud untuk menentukan tindakan masyarakat yang seharusnya dilakukan pada masa mendatang, sementara retorika demonstratif digunakan untuk  menghormati atau bahkan menjatuhkan pihak lain.
Salah satu contoh dari retorika politisi adalah retorika yang disampaikan saat kampanye politik, dimana satu pihak menantang kualifikasi pihak lain demi jabatan di dalam suatu pemerintahan.
Retorika pemerintah merupakan suatu penyampaian komunikasi bersifat persuasif yang disampaikan oleh para pemilik kekuasaan pemerintahan untuk menyampaikan informasi, rencana, atau bahkan imbauan.
Kegiatan ini dilakukan untuk menggiring opini masyarakat agar dapat memahami dan menerima rencana serta kebijakan pemerintah dengan baik sehingga apa yang direncanakan oleh pemerintah dapat berjalan dengan lancar. Melalui retorika, pemerintah dapat memberikan penjelasan dan pemahaman terkait rencana-rencana pemerintah, baik tujuan, manfaat, maupun kerugian dari rencana tersebut sehingga pola pikir masyarakat sampai kepada lingkup yang lebih luas dan sesuai dengan apa yang diharapkan pemerintah demi kelancaran pemberlakuan kebijakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H