Mohon tunggu...
Tia Safitri
Tia Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Namaku Tia Safitri biasa dipanggil Tia, Aku seorang mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta. Untuk terkait hobi sendiri lebih suka membaca terkhususnya Novel •_•

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Broken Home dalam Pendidikan

30 Mei 2023   21:12 Diperbarui: 31 Mei 2023   06:30 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Pinterest/WordPress.com

Keluarga adalah rumah tangga yang memiliki satu kesatuan sosial yang terkecil yang hidup atas dasar perkawinan yang terdiri atas suami, istri dan anak. Didalam keluarga sendiri terkadang tidak lepas dengan namanya permasalahan yang mengakibatkan perginya salah satu orangtua karena tidak tahan terhadap kondisi rumah tangganya. Perceraiaan yang dilakukan oleh orangtua sangatlah berpengaruh pada kondisi anak salah satunya Broken home.

Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) broken home artinya perpisahan, perpecahan, atau perihal perceraiaan. Anak broken home sendiri, memiliki sifat yang dapat mempengaruhi psikisnya. Diantaranya ; emosional tinggi, pendiam, selalu sedih, mudah takut, nakal, sulit percaya, dan tidak sopan. 

Namun disisi lain anak broken home memiliki keistimewaan dibanding anak yang memiliki kasih sayang dari orangtuanya. Diantara keistimewaannya ; berambisi tinggi, lebih peka, mental lebih kuat, menghargai hubungan, mandiri dan dewasa sebelum waktunya.

Di dalam kehidupan rumah tangga tidaklah selalu harmonis, terkadang di dalam keluarga juga mengalami perselisahan atau masalah yang akan dihadapi.Oleh karena itu diperlukannya dasar dalam berumah tangga agar terjalin keluarga yamg harmonis. Salah satunya terdapat dalam Q.S Al-Baqarah:233 yang menjelaskan bahwa orangtua harus bertanggung jawab terhadap anaknya.
وَالْوٰلِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْف

Artinya: "Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut"  

Ayat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa orangtua tidak boleh egois sehingga mementingkan diri sendiri dan menganggap anak adalah beban. Orang tua harus menunaikan atau melaksanakan kewajiban tanggung jawabnya sebagai orang tua, diantaranya; mengasuh, memelihara, melindungi anak, menumbuhkembangan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya.

Pendidikan merupakan salah satu peranan yang sangat penting dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Keluarga sendiri merupakan pendidikan perdidikan pertama bagi anak. 

Sedangkan anak yang mengalami masalah broken home juga sangatlah mempengaruhi dalam proses pembelajaraannya di sekolah, mereka bersikap seenaknya saja dan selalu membuat keonaran, hal tersebut yang dilakukan untuk mencari perhatian dari orang lain. Maka tidak dapat dipungkiri bahwa orangtua sangatlah berpengaruh dalam memotivasi anak dalam pendidikannya.  

Keluarga sebagai faktor penentu dalam motivasi belajar anak, dibagi menjadi 2 aspek :
1. Faktor ekonomi keluarga sangatlah berpengaruh terhadap keberlangsungan kehidupan keluarga. Keharmonisan hubungan antara orang tua dan anak terkadang tidak terlepas dari faktor ekonomi ini.
2. Hubungan Emosional antara orangtua dan anak, hubungan ini juga berpengaruh pada keberhasilan belajar seorang anak. Dalam suasana rumah yang selalu ribut dan bertengkar akan mengakibatkan terganggunya ketengan dan konsentrasi anak, sehingga anak tidak bisa belajar dengan baik.

Broken home dapat menyebabkan depresi pada anak. Oleh karena itu, Sangatlah penting untuk memberikan penanganan yang tepat untuk kesehatan mental anak itu sendiri. Adapun cara untuk mengatasi anak broken home yang penting diketahui oleh orangtua antaralain ;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun