Perempuan biasa yang terbuat dari bahan organik tanpa pemanis buatan.
Hanya ingin dikenal melalui karyanya.
Betina misterius dan keras kepala.
Jangan panggil bu, karena bukan ibu-ibu.
Heri Haliling nama pena dari Heri Surahman.
Kunjungi link karyanya di GWP
https://gwp.id/story/139921/perempuan-penjemput-subuh
https://gwp.id/story/139925/rumah-remah-remang
https://gwp.id/story/139926/sekuntum-mawar-dengan-tangkai-yang-patah
Homo Sapiens yang brojol enam dekade silam, dengan kondisi prematur. Berbobot fisik kurang dari satu kilogram. Tinggal di koordinat bumi 104°8' - 108°41' BT dan 5°50' - 7°50' LS. Setelah menghabiskan ribuan kaleng susu formula, ia tumbuh dewasa seperti kebanyakan pria umumnya yang suka memanjat pohon toge dan bolos sekolah. Selepas usia 20-an, Ia mengklasifikasikan dirinya sebagai manusia hermafrodit secara metaforis— tergantung siapa yang mencintainya. Binatang rasional ini hobi menyesatkan diri bersama pikiran-pikiran liar nan berbahaya. Ia jelajahi ruang makrokosmos hanya demi mencari sebuah tanda tanya, Memiliki itu Apa? Kesibukan sekarang menjadi pecandu senja, penikmat pisang goreng, dan sesekali menyapa Tuhan jika sedang ingin. Ia dapat dikontak lewat surel pecandusenja[at]duniatipu.com. Atas penghayatan demi penghayatan pengunjung diucapkannya terima kasih.
Pen name: Eren Chiirsa, Akaba Kurisu.
Sosok yang bercita-cita ingin menjadi bakteri ini sangat suka
menonton drakor, anime serta membaca komik bergenre mystery-thriller, fantasi, dan
komedi. IG: @eren_chiirsa